- Oleh MC KAB PINRANG
- Senin, 21 Oktober 2024 | 23:33 WIB
: Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pinrang di ruang rapat Bupati Pinrang, Rabu (18/12/2024). (Foto: Siswa PKL SMKN1 Pinrang)
Oleh MC KAB PINRANG, Jumat, 20 Desember 2024 | 12:58 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 89
Pinrang, InfoPublik - Pj Bupati Pinrang, H. Ahmadi Akil, memimpin langsung rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pinrang di ruang rapat Bupati Pinrang, Rabu (18/12/2024).
Rapat ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kepala BPS Pinrang Joko Siswanto, Kepala Kantor Cabang Pembantu BULOG Pinrang, sejumlah Kepala OPD terkait, dan pihak terkait lainnya.
Dalam arahannya, Ahmadi menekankan pentingnya pengelolaan potensi daerah sebagai lumbung pangan. "Pinrang memiliki tanah yang kaya dan subur, sehingga setiap komoditas dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, dalam konteks inflasi, distribusi menjadi kunci utama yang harus kita kawal dengan serius,” ungkapnya.
Menurut Ahmadi, meskipun Pinrang dikenal sebagai sentra produksi berbagai komoditas, seperti protein hewani berupa ayam, serta hortikultura seperti cabai dan bawang, proses distribusi yang tidak lancar sering kali menjadi penyebab kelangkaan stok di pasar. Kondisi ini, lanjutnya, kerap memicu lonjakan harga, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Distribusi yang terganggu membuat ketersediaan komoditas menjadi tidak optimal, meskipun sebenarnya kita memiliki kapasitas produksi yang cukup. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya.
Selain memastikan kelancaran distribusi, Pj.Bupati Ahmadi Akil juga menekankan pentingnya pengambilan data inflasi dan harga komoditas yang akurat. Menurutnya, data yang sesuai dengan kondisi lapangan akan menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan kebijakan untuk menangani dampak inflasi.
“Intervensi harga harus dilakukan secara terukur, dan pola distribusi harus diperbaiki. Salah satu solusi adalah pembangunan cold storage di daerah-daerah produsen. Dengan fasilitas ini, distribusi dapat lebih teratur, dan stok barang dapat dikelola dengan baik, sehingga lonjakan harga dapat diminimalisir,” ujarnya.
Ahmadi juga mengingatkan bahwa Pinrang sebagai daerah produksi harus optimistis dalam mengendalikan inflasi. Dengan kerja sama semua pihak, termasuk peran aktif TPID, ia yakin bahwa Kabupaten Pinrang mampu menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau. (MC Pinrang)