Pelabuhan Penyeberangan Larat segera Beroperasi

: Pj Bupati Kepulauan Tanimbar saat mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Larat, Kecamatan Tanimbar Utara


Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Senin, 2 Desember 2024 | 21:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 33


Saumlaki, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, terus berupaya meningkatkan konektivitas antar pulau melalui pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Larat di Kecamatan Tanimbar Utara.

Dalam kunjungan kerja ke Larat pada Senin (2/12/2024), Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Tanimbar, Alwiyah Fadlun Alaydrus, meninjau progres pembangunan yang telah mencapai 50%. Tahapan ini mencakup pemasangan mobile bridge (MB), dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2024.

“Semoga proses pekerjaan ini segera selesai dan dapat digunakan untuk kebutuhan transportasi penyeberangan antar pulau di Kepulauan Tanimbar,” ujar Alwiyah.

Pelabuhan Larat diproyeksikan menjadi salah satu pelabuhan penyeberangan terlengkap di Kepulauan Tanimbar, melayani kebutuhan mobilitas warga dan distribusi barang antar pulau.

Sementara Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Robby Laisian, menjelaskan bahwa pekerjaan saat ini merupakan bagian dari paket lanjutan 2022 yang sempat mengalami gagal tender. Proyek tersebut akhirnya dilelang ulang dan dilaksanakan pada tahun anggaran 2024 dengan total anggaran Rp38 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perhubungan RI.

“Ini sebenarnya proyek 2022 yang gagal tender. Akhirnya, dikerjakan ulang pada tahun ini,” jelas Robby.

Dari total anggaran, Rp22 miliar dialokasikan untuk Pelabuhan Penyeberangan Larat dengan berbagai pekerjaan, termasuk pagar pelabuhan, area parkir, terminal penumpang, kantor operasional, kubus beton, penerangan jalan, dan frontal frame fender dermaga.

Proyek lain yang termasuk dalam paket ini adalah Pelabuhan Penyeberangan Wunlah dan Saumlaki. Namun, beberapa pekerjaan mengalami kendala, seperti Pelabuhan Saumlaki, Rp11 miliar dialokasikan untuk mobile bridge dan pemasangan lampu catwalk, tetapi gagal lelang. Kemudian Pelabuhan Wunlah, alokasi Rp6 miliar digunakan untuk pembangunan area parkir dan penerangan jalan.

Dana sisa sebesar Rp1,4 miliar telah dianggarkan kembali untuk memperbaiki mobile bridge Pelabuhan Saumlaki dan direncanakan akan dilaksanakan pada 2025.

Sayangnya, pada tahun anggaran 2025, Kabupaten Kepulauan Tanimbar tidak mendapat alokasi DAK karena tidak termasuk dalam lokasi prioritas Kementerian Perhubungan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi, termasuk perbaikan di Saumlaki dan penyelesaian pekerjaan di Larat.

Pj Bupati Alwiyah menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan proyek infrastruktur yang strategis bagi konektivitas antar pulau di Tanimbar. Ia berharap pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Larat dapat memberikan dampak signifikan bagi mobilitas masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan adanya pelabuhan ini, kami ingin memastikan akses transportasi yang lebih baik dan memadai bagi masyarakat Tanimbar,” ujar Alwiyah.

Masyarakat setempat menyambut baik upaya pemerintah, meski masih berharap pada komitmen penyelesaian proyek tepat waktu. Pelabuhan Larat diharapkan menjadi titik terang dalam mengatasi kendala konektivitas di wilayah kepulauan yang luas dan tersebar.

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Larat menjadi langkah strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar pulau di Kepulauan Tanimbar. Meski dihadapkan pada tantangan pendanaan dan proses tender, pemerintah daerah optimis proyek ini akan selesai sesuai target, membawa manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

(MC Kab. Kepulauan Tanimbar/Wind).

 

Berita Terkait Lainnya