Raker ISBI Aceh di Takengon, Langkah Strategis untuk Pelestarian Seni Budaya Gayo

: Penjabat Bupati Bener Meriah, Aceh, Mohd. Tanwier, membuka Rapat Kerja (Raker) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Dream Hill Villa Burtelege, Takengon, Aceh Tengah, Jumat (22/11/2024)


Oleh MC KAB BENER MERIAH, Jumat, 29 November 2024 | 06:10 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 135


Takengon, InfoPublik – Pelestarian seni dan budaya Gayo serta pengembangan institusi seni di Aceh menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah, Provinsi Aceh, dan kalangan akademisi.

Penjabat Bupati Bener Meriah, Aceh, Mohd. Tanwier, saat membuka Rapat Kerja (Raker) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Dream Hill Villa Burtelege, Takengon, Aceh Tengah, Jumat (22/11/2024), menyampaikan apresiasi atas peran ISBI Aceh dalam memajukan seni dan budaya lokal.

Dia menekankan pentingnya menjaga warisan seni budaya Gayo sebagai identitas masyarakat Aceh. "Seni dan budaya yang ada di Gayo harus menjadi wawasan baru yang menumbuhkan rasa bangga sekaligus tanggung jawab untuk melestarikan kekayaan budaya ini," ujarnya.

Tanwier menggarisbawahi pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) untuk mendukung transformasi ISBI Aceh menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Layanan Umum (PTN BLU) yang berdaya saing global.

Rektor ISBI Aceh, Wildan, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan seni dan pemerintah daerah untuk memperkuat posisi seni budaya Aceh di tingkat nasional maupun internasional.

"Kolaborasi ini menjadi kunci agar seni budaya Aceh, khususnya Gayo, dapat semakin dikenal luas dan menjadi identitas kuat yang membanggakan," ujarnya.

Sementara itu, acara Raker dimulai dengan lantunan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan Himne ISBI Aceh, yang menciptakan suasana khidmat di Kota Dingin Takengon.

Peserta Raker, yang terdiri dari pimpinan ISBI Aceh, kepala lembaga, dan unit pendukung, terlihat antusias dalam menyusun strategi pengembangan seni dan budaya untuk tahun mendatang.

Raker ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan mutu pendidikan seni, riset, dan pengabdian masyarakat. Mohd. Tanwier berharap hasil raker dapat membawa manfaat bagi masyarakat Aceh, terutama dalam menjaga dan melestarikan seni budaya lokal.

"Semoga upaya ini dapat memperkuat seni dan budaya Gayo sebagai identitas yang terus hidup dan berkembang," tutupnya. (Rel/MC Bener Meriah)

 

Berita Terkait Lainnya