Jadikan Olahan Durian Sulawesi Lebih Bernilai Tambah, Pelaku UKM di Parigi Moutong Ikuti Workshop

: Workshop Standarisasi Pengolahan Durian Frozen bagi para pelaku usaha di Kabupaten Parimo, Rabu (13/11/2024). Foto: Diskominfo Parimo


Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Jumat, 15 November 2024 | 15:23 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 143


Parigi Moutong, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Koperasi dan UKM menyelenggarakan Workshop Standarisasi Pengolahan Durian Frozen bagi para pelaku usaha di Kabupaten Parimo, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan yang digelar di Pondok Durian Sulawesi, Desa Masari, Kecamatan Parigi Selatan, Rabu (13/11/2024), bertujuan untuk mengoptimalkan pengolahan durian agar memiliki nilai tambah dan dapat bersaing di pasar lokal maupun ekspor.

Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Lewis, menyampaikan, workshop ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk memanfaatkan potensi durian dengan lebih efektif.

"Durian adalah salah satu komoditas pertanian unggulan di daerah kita. Tidak hanya dikenal dengan rasa khasnya, durian memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” tuturnya.  

Namun, sambung dia, selama ini durian lebih banyak dijual dalam bentuk segar dan hanya dapat dinikmati pada musimnya.

“Dengan pengelolaan yang baik, durian dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti dodol durian, selai, keripik, dan produk lainnya yang memiliki potensi pasar luas, baik domestik maupun ekspor," jelasnya.

Lewis juga menyoroti bahwa potensi Durian Montong di Kabupaten Parimo belum dimanfaatkan secara maksimal karena penjualan masih didominasi oleh durian segar tanpa pengolahan lanjutan.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam pengolahan durian dan memahami cara pemasaran yang efektif.

"Kami berharap peserta dapat mempelajari pentingnya pengemasan yang menarik dan higienis, pengelolaan usaha yang baik, serta penggunaan teknologi dalam produksi dan pemasaran," lanjutnya.

Lewis menekankan pentingnya inovasi dan kualitas dalam produk olahan durian. "Masyarakat saat ini semakin peduli dengan kualitas produk, mulai dari cita rasa, kebersihan, hingga kemasan,” ungkapnya. 

“Pelaku usaha di Parigi Moutong harus terus berinovasi dan menjaga standar kualitas agar produk olahan durian semakin dikenal dan diminati di pasar," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Parigi Moutong, Sofiana, menyatakan, kehadiran pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM diharapkan dapat memberikan dukungan terbaik bagi pelaku UMKM di sektor pertanian, khususnya dalam standarisasi pengolahan durian frozen.

Pada kesempatan tersebut, Dinas Koperasi dan UKM menyerahkan bantuan berupa mesin pencacah kulit durian untuk pembuatan pupuk kompos kepada Pondok Durian Sulawesi. Sofiana juga menyampaikan rencana di tahun 2025 untuk mengolah limbah biji durian menjadi produk bernilai ekonomis.

"Kami siap memberikan kemudahan kepada pelaku usaha yang ingin mengajukan proposal bantuan kepada Dinas Koperasi dan UKM, dan akan membantu kebutuhan yang disesuaikan dengan rumah produksi masing-masing," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Sofiana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Dinas Koperasi dan UKM dalam upaya meningkatkan produktivitas UMKM di Kabupaten Parigi Moutong, yang juga diharapkan dapat berkontribusi menurunkan angka kemiskinan dan stunting di daerah tersebut. (MC Kab Parimo)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Senin, 4 November 2024 | 12:20 WIB
Kebutuhan Cold Chain Logistics Meningkat: SCI Dorong Inovasi di Sektor Pangan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 9 Agustus 2024 | 20:29 WIB
BSN dan Pemkab Lombok Tengah Resmikan "SNI Corner" untuk Tingkatkan Daya Saing Produk NTB