SMP Negeri 30 Kota Malang Kembangkan Inovasi Brikomek dari Limbah Organik

:


Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 12 November 2024 | 15:06 WIB - Redaktur: Juli - 122


Malang, InfoPublik – SMP Negeri 30 Kota Malang berhasil mengembangkan sebuah inovasi ramah lingkungan, yaitu Briket Kompos Ekonomi (Brikomek) berbasis screw press.

Inovasi ini hadir sebagai solusi mengatasi permasalahan limbah sampah di lingkungan sekolah yang dihadapi setiap hari. Brikomek ini dipamerkan pada acara di Malang Creative Center (MCC) pada Senin (11/11/2024).

Utari Dian Palupi, salah satu guru SMPN 30 Kota Malang, menjelaskan bahwa Brikomek merupakan inovasi yang digagas oleh rekannya, Supriadi. Brikomek terbuat dari limbah sampah organik yang diubah menjadi briket kompos dengan formula baru yang memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan.

“Bahan-bahan untuk membuat Brikomek hampir seluruhnya gratis, seperti limbah daun, sekam, dan sampah organik lainnya. Hanya tepung kanji yang dibeli sebagai perekat,” ujar Utari.

Brikomek, yang merupakan jenis bahan bakar biomassa, dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan mencampur kompos dan tepung kanji, lalu mencetaknya menggunakan alat pengepres atau pemadat.

Lanjut dijelaskan, salah satu keunggulan dari Brikomek adalah penggunaan alat screw press buatan sendiri. Alat ini telah dimodifikasi untuk memberikan tekanan maksimal dan konstan, yang menghasilkan briket kompos berkualitas tinggi. Setelah dicetak, briket dikeringkan dengan cara dijemur selama kurang lebih lima hari pada cuaca cerah.

"Inovasi Brikomek ini berawal dari tingginya volume sampah yang dihasilkan di lingkungan SMP Negeri 30. Meskipun sudah dipilah antara sampah organik dan anorganik, petugas kebersihan sekolah masih kesulitan mengelola sisa sampah yang ada. Sebelumnya, sampah dibakar, namun cara ini menimbulkan polusi udara dan merusak lingkungan," ungkapnya.

Dengan adanya Brikomek, sampah organik yang sebelumnya terbuang begitu saja kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Brikomek juga telah dijadikan sebagai media pembelajaran di sekolah tersebut, memberikan wawasan baru bagi siswa mengenai pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Selain mengurangi jumlah sampah yang dibakar dan mencemari udara, Brikomek juga memberikan nilai ekonomis. Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

"Dengan harga bahan baku yang terjangkau dan proses pembuatan yang sederhana, Brikomek menjadi solusi yang efisien baik dari segi lingkungan maupun ekonomi," katanya.

Inovasi ini menjadi contoh bagaimana pemanfaatan limbah organik dapat mendatangkan manfaat yang besar bagi lingkungan dan masyarakat. SMP Negeri 30 Kota Malang terus berupaya mengembangkan Brikomek, menjadikannya sebagai bagian dari pendidikan lingkungan yang diterapkan kepada para siswa. (Cah/yon)