:
Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 11 November 2024 | 13:56 WIB - Redaktur: Juli - 120
Malang, InfoPublik - Malang Creative Fusion (MCF) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menggelar Festival Mbois untuk kesembilan kalinya dengan tajuk FMIX (Festival Mbois IX) yang dihelat selama tiga hari mulai 8-10 November 2024 di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang.
Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik Setda Kota Malang Tabrani yang hadir membuka acara mewakili Pj. Wali Kota Malang menyebutkan, FMIX bukan sekadar ajang kreatif biasa, akan tetapi merupakan wadah berkumpulnya kegiatan kreatif yang merupakan kekuatan baru yang dapat membangun kemajuan Kota Malang.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah para pelaku industri kreatif, dalam meningkatkan kesejahteraan maupun memperkuat ekonomi daerah,” tuturnya.
Ekonomi kreatif (Ekraf) menurutnya telah memberikan warna baru dan kontribusi signifikan pada pembangunan Kota Malang saat ini. Ekraf di Kota malang tumbuh sangat pesat dengan ratusan startup bernilai dua miliar rupiah per tahunnya, dengan didukung puluhan komunitas dan co-working space. Ekosistem ini diprediksi menjadi tulang punggung Kota Malang di masa depan.
Selaras dengan hal tersebut, Kota Malang bertekad menjadi kota kreatif dunia pada tahun 2025. Saat ini Kota Malang telah lolos seleksi nasional tahap akhir nominasi anggota jejaring Kota Kreatif Dunia UNESCO 2025.
Tabrani pun meminta semua pihak untuk bersiap bergerak dari konsep ekraf ke konsep Kota Kreatif Dunia. Dirinya juga yakin dengan kolaborasi lintas stakeholder, misi membuat Kota Malang sebagai pusat kreativitas yang berkelanjutan akan dapat terwujud, yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dan memberikan contoh kepada kota lain.
“Karenanya, melalui kegiatan pada pagi hari ini saya mengajak seluruh stakeholder ekraf untuk bersatu padu berkolaborasi dan berinovasi bersama untuk mewujudkan kota kreatif dunia agar dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis kreatif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Malang,” serunya.
Senada, koordinator MCF Dadik Wahyu Chang menyebutkan, kolaborasi yang apik juga menjadi salah satu kunci penyelenggaraan FMIX 2024. Lebih dari 100 kolaborator lintas sektor turut berpartisipasi dalam FMIX 2024. Mulai dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, perusahaan swasta, komunitas kreatif, hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Berbeda dengan tahun kemarin, di mana kolaborator kami ajak dan kami tawarkan untuk ikut dan kami beri anggaran tertentu, di tahun ini benar-benar teman-teman kolaborator yang dari mereka pribadi juga memiliki keinginan untuk hadir,” jelasnya.
Mengangkat tema “Lek Wes Nglumpuk Kipa Ilakes” yang berarti kalau sudah berkumpul bagus sekali, FMIX menghadirkan berbagai aktivitas dalam tiga hari penyelenggarannya, mulai dari kompetisi band, aksi mural, lomba balap tamiya, pameran keris, workshop masak, mapping, pameran 3D, lukis, seni rupa, conference, workshop hak cipta musik, hingga talk show bisnis kreatif dan layanan legalitas usaha. (iu/yn)