- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 7 November 2024 | 11:21 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Kamis, 7 November 2024 | 15:55 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 43
Padang, InfoPublik – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, meninjau langsung pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Padang di Universitas Muhammadiyah, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, Rabu (6/11/2024).
Peninjauan ini bertujuan memastikan proses seleksi berjalan lancar, adil, dan transparan.
Pada 2024, Kota Padang membuka 492 formasi CPNS dari total 10.784 pendaftar. Sebanyak 8.919 pelamar memenuhi syarat untuk mengikuti SKD, sementara 1.865 lainnya dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi.
Andree Algamar mengapresiasi dukungan penuh dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam pelaksanaan seleksi ini. “Dengan dukungan tim BKN pusat dan Kanreg XII BKN Pekanbaru, proses seleksi ini berjalan sesuai aturan dan bebas dari pengaruh pihak luar. Sistem yang digunakan memastikan hasil seleksi sepenuhnya bergantung pada kemampuan peserta,” ujar Andree.
Andree juga memberikan motivasi kepada para peserta, menekankan pentingnya kepercayaan pada usaha sendiri. “Jangan percaya pada calo. Percayalah pada usaha, doa, dan kesiapan diri. Pemkot Padang berharap menemukan putra-putri terbaik yang dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat,” tegasnya.
Pelaksanaan SKD di Padang, yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, melayani 6.817 peserta dengan kapasitas 400 peserta per sesi. Ujian dijadwalkan berlangsung dari 5 hingga 10 November 2024.
Deputi Bidang Sistem Informasi dan Digitalisasi Manajemen ASN BKN, Suharmen, menekankan bahwa sistem Computer Assisted Test (CAT) menjamin transparansi dan objektivitas. “Hasil ujian langsung ditampilkan di layar peserta dan dapat dipantau masyarakat melalui kanal YouTube BKN,” jelas Suharmen. Ia menegaskan, sistem ini dirancang untuk mencegah manipulasi dan memastikan nilai murni dari usaha peserta.
“Tidak ada peluang bagi siapa pun, termasuk pihak BKN, untuk mengubah hasil ujian. Jika ada yang menawarkan kelulusan dengan imbalan tertentu, tolong hindari,” tambahnya.
Suharmen juga menjelaskan komponen SKD yang mencakup Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi, dengan tambahan 10 soal terkait deteksi paparan radikalisme. “Soal-soal ini menilai kecenderungan karakter peserta dan tidak hanya soal benar atau salah. Peserta diimbau menjawab dengan bijak dan tenang,” ungkapnya.
(MC Padang / Junee)