: Petugas Dinkes (kiri), menegecek kesehatan ASN di Pendapa Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 6 November 2024 | 22:44 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 144
Batang, InfoPublik - Diabetes melitus (DM) hingga kini masih menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM), yang ditakuti oleh sebagian orang dewasa di Indonesia. Namun, seiring kemajuan zaman, pola hidup serba praktis dan intensitas konsumsi makanan cepat saji yang cukup tinggi, diabetes nyatanya dapat menjangkiti anak-anak.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang Ida Susilaksmi mengatakan, terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes di usia muda. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan 2010.
“IDAI mencatat 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes dimana prevalensinya sebesar dua kasus per 100.000 anak. Hampir 60 persen penderitanya adalah anak perempuan. Sedangkan berdasarkan usianya, sebanyak 46 persen berusia 10-14 tahun, dan 31 persen berusia 14 tahun ke atas,” ungkapnya saat ditemui di Gedung PSC 119, Kabupaten Batang, Rabu (6/11/2024).
Ida menyebutkan, banyak faktor yang bisa membuat anak terkena diabetes, di antaranya adalah obesitas dan pola makan anak-anak di masa kini yang cenderung lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji, dengan rasa manis yang lebih dominan.
Ia mengakui, saat ini pola konsumsi masyarakat terutama gen Z, lebih menyukai makanan cepat saji maupun minuman kemasan dengan kadar pemanis cukup tinggi. Namun edukasi harus terus didengungkan, agar anak memiliki kontrol terhadap makanan cepat saji.
“Orang tua harus bisa mengedukasi anak-anaknya, untuk bisa memilih makanan dan minuman yang baik dan menyehatkan,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)