- Oleh MC KAB BATANG
- Minggu, 17 November 2024 | 00:32 WIB
: Sejumlah pelajar SPENSAWA mensimulasikan penanganan kebencanaan gempa bumidi halaman SMPN 1 Warungasem, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 2 November 2024 | 19:25 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 212
Batang, InfoPublik –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang menggandeng SMP Negeri 1 Warungasem (SPENSAWA) menggelar simulasi dan mitigasi bencana gempa bumi. Melalui program pendampingan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang digagas dua instansi tersebut, menjadi upaya untuk mengedukasi warga sekolah pentinganya mitigasi bencana.
Simulasi digelar selama dua hari, diawali dengan penyampaian materi tentang pencegahan dan penanggulangan korban gempa kepada para guru, yang dibuka oleh Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo.
“Warungasem pernah diguncang gempa bumi sebesar 4,4 Magnitudo, jadi mitigasi perlu diberikan untuk meningkatkan kemampuan warga sekolah dalam menanggulangi dan mengurangi risiko kebencanaan,” terangnya saat ditemui di halaman SMPN 1 Warungasem, Kabupaten Batang, Jumat (1/11/2024).
Di hari kedua, para pendidik mensimulasikan penanganan kebencanaan saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Diilustrasikan, saat belajar tiba-tiba terjadi gempa yang menimbulkan kepanikan para siswa. Dalam kepanikan tersebut Plt Kepala Sekolah tetap berusaha tenang dan menghubungi pihak BPBD, tim Puskesmas, PMR SPENSAWA untuk segera memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban.
Sekretaris BPBD Batang Sumanto menjelaskan, saat terjadi gempa tidak perlu panik. Saat keluar ruangan atau gedung harus tetap melindungi kepala dan tengkuk dengan memakai tas atau tangan.
“Simulasi penyelamatan korban gempa membuat suasana menjadi nampak nyata. Upaya simulasi yang direncanakan dengan matang oleh Tim Pengurus Pengurangan Bencana dibawah koordinasi BPBD dan Disdikbud Kabupaten Batang bisa berjalan lancer,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala SPENSAWA Eminingsih mengimbau, seluruh warga sekolah setelah mengikuti simulasi mitigasi, hendaknya memiliki kesiapsiagaan, apabila muncul bencana. Eminingsih berharap peserta didik bisa memahami materi maupun praktik yang diperoleh, jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa bumi di lingkungan tempat tinggalnya.
“Namun, kita semua berharap agar bencana alam tidak pernah melanda lagi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)