: Sekretaris BPBD Batang Sumanto (kiri), memberikan sambutan saat Rakor Kajian Kebutuhan Pasca Bencana di Hotel Sendang Sari Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 30 Oktober 2024 | 21:19 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 175
Batang, InfoPublik – Selain korban jiwa dan luka-luka, bencana alam juga meluluhlantakkan infrastruktur dan fasilitas publik. Diperlukan sumber daya manusia (SDM) untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan korban secara tepat. Ini yang mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menggelar pelatihan pengkajian kebutuhan pascabencana.
“Diperlukan tenaga terampil untuk menghitung kebutuhan riil pascabencana sebagai dasar perencanaan pemulihan,” kata Sekretaris BPBD Batang Sumanto usai Rapat Koordinasi Kajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) di Kabupaten Batang, Rabu (30/10/2024).
Pelatihan ini mengajarkan cara mengkategorikan tingkat kerusakan fasilitas umum, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga berat. “Tanpa tenaga terlatih, kita tidak akan mendapatkan data valid ketika bencana terjadi. Penting untuk memasukkan data sesuai kriteria yang tepat,” imbuhnya.
Program pelatihan yang menjangkau tiga kecamatan di Batang ini telah melatih sekitar 150 personel, termasuk Kasi Trantib kecamatan serta perangkat desa dan kelurahan. Mereka dibekali metode survei dan standar penilaian kerusakan yang selama ini hanya dikuasai oleh DPUPR.
“Selama ini yang bisa menilai hanya DPUPR, sementara tenaga mereka sangat terbatas. Ketika bencana terjadi, kita harus mengundang DPUPR yang juga memiliki banyak pekerjaan lain. Hal ini memperlambat penanganan,” jelasnya.
Inisiatif BPBD Batang ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat respons penanganan pascabencana. Dengan tersedianya tenaga terampil di setiap kecamatan dan desa, proses pendataan kerusakan dan identifikasi kebutuhan korban bisa dilakukan lebih cepat dan akurat, sehingga bantuan yang disalurkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Program pelatihan tahunan ini memastikan Kabupaten Batang selalu siap menghadapi kemungkinan bencana. Memberikan harapan bagi pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)