- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Senin, 25 November 2024 | 17:24 WIB
: Foto Ilustrasi/Istimewa
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 25 Oktober 2024 | 16:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K
Lumajang, InfoPublik - Penyebaran hoaks atau informasi palsu menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dengan kemudahan akses informasi melalui media sosial, hoaks dapat dengan cepat menyebar ke berbagai lapisan masyarakat, sering kali menimbulkan kebingungan dan konflik yang tidak diinginkan.
Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang, Mustaqim mengungkapkan bahwa kompleksitas menangani hoaks di dunia digital memerlukan pendekatan yang holistik.
“Media sosial memberikan platform yang sangat efektif untuk penyebaran informasi, baik yang benar maupun yang salah. Kami di Kominfo harus bekerja lebih keras untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memverifikasi setiap informasi sebelum membagikannya,” ujarnya saat dimintai keterangan di kantornya, Jumat (25/10/2024).
Meskipun pemerintah telah berupaya memanfaatkan teknologi untuk melawan hoaks, tantangan yang dihadapi tetap signifikan. Salah satu hambatan utama adalah literasi digital yang masih rendah di kalangan masyarakat. Banyak individu belum sepenuhnya memahami cara mengenali informasi yang valid dan informasi yang menyesatkan.
“Kita perlu meningkatkan literasi digital di Lumajang agar masyarakat lebih paham dalam memilah informasi. Pengetahuan yang baik tentang cara kerja media sosial dapat membantu mereka menjadi pengguna yang lebih bijak,” katanya.
Menurut Mustaqim, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memeriksa fakta juga menjadi isu penting yang harus ditangani. Banyak orang yang terjebak dalam berita hoaks tanpa menyadari dampak negatif yang ditimbulkan. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kominfo telah melaksanakan berbagai kampanye pendidikan publik dan program sosialisasi yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya hoaks.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan komunitas, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya cek fakta dan literasi digital,” terang dia.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan masyarakat Lumajang dapat lebih tanggap dan kritis dalam menghadapi tantangan hoaks di era digitalisasi, sehingga tercipta lingkungan informasi yang lebih sehat dan kondusif. (MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)