- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
: Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang saat berkegiatan di kantornya, Jumat (25/10/2024).
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 25 Oktober 2024 | 16:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 3K
Lumajang, InfoPublik - Merebaknya hoaks atau informasi palsu telah menjadi ancaman serius terhadap stabilitas sosial selama pelaksanaan Pilkada 2024. Hoaks dapat memicu konflik sosial dan memperuncing polarisasi di antara masyarakat, yang pada akhirnya mengganggu proses demokrasi yang seharusnya berjalan damai dan kondusif.
Dalam konteks Pilkada, ketidakpastian dan kekacauan yang disebabkan oleh informasi yang tidak benar dapat merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilihan umum.
Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang, Mustaqim menjelaskan bahwa hoaks dapat menciptakan ketegangan di masyarakat, terutama ketika isu yang diangkat menyangkut identitas kelompok atau sentimen politik tertentu.
“Kita telah melihat contoh kasus di daerah lain di mana hoaks telah menyebabkan kerusuhan dan ketidakpuasan yang meluas. Kita tidak ingin hal serupa terjadi di Lumajang,” ungkapnya saat dimintai keterangan di kantornya, Jumat (25/10/2024).
Sebagai langkah antisipatif, Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang bersama dengan aparat keamanan telah mengambil tindakan proaktif, termasuk melakukan patroli siber untuk mendeteksi dan menangkal penyebaran hoaks. Kampanye anti-hoaks juga gencar dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilah informasi. Jangan sampai terjebak dalam berita yang tidak jelas sumbernya,” terang dia.
Penting bagi masyarakat untuk menyadari dampak negatif dari hoaks, terutama menjelang Pilkada. Keamanan dan kedamaian selama proses pemilihan adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kondusifitas di Lumajang dengan mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyebaran informasi palsu dan mendorong dialog yang konstruktif di antara berbagai elemen masyarakat.
“Upaya ini diharapkan dapat membantu menciptakan suasana yang aman dan damai selama Pilkada, sehingga setiap suara dapat didengar dan dihargai dengan baik,” pungkasnya. (MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)