- Oleh Wandi
- Kamis, 19 Desember 2024 | 14:59 WIB
: Mohamad Wazid dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman yang dihadirkan sebagai narasumber dalam pembinaan terhadap Pengurus FKUB Kalurahan Sumbersari, Rabu (23/10/2024).
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:54 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 183
Sleman, InfoPublik - Pemahaman dan pengamalan agama yang tidak sesuai, seperti terlalu subjektif atau merasa paling benar, akan memunculkan sikap ekstremisme yang merugikan banyak pihak. Paham tersebut harus dihindari, agar terciptanya kerukunan umat beragama yang kokoh dalam kehidupan bermasyarakat.
“Beragama di ruang publik harus tetap berdasar pada konsep bernegara yakni UUD 1945, Pancasila dan moderasi beragama,” tegas Mohamad Wazid dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman, yang dihadirkan sebagai narasumber dalam pembinaan terhadap Pengurus FKUB Kalurahan Sumbersari, Rabu (23/10/2024).
Ia menekankan pentingnya dalam bermasyarakat, setiap orang mau adaptif terhadap tradisi sesuai ketimuran. “Tradisi tidak akan mencampuri agama atau sebaliknya, dan jangan sampai menolak mentah-mentah adanya tradisi,” imbuhnya di Pendopo Kalurahan Sumbersari Moyudan Sleman.
Dalam hidup bermasyarakat dengan segala kemajemukannya, baik agama, keyakinan, ekonomi, budaya, bahkan pandangan politik, ditegaskan Wazid, ada filosofi yang bisa menjadi dasar yakni meski berbeda, namun perbedaan itu tidak boleh menghalangi persaudaraan.
“Ada saudara seagama, saudara sesama anak bangsa, ukhuwah wathoiyah. Persaudaraan sesama umat manusia atau ukhuwah bashoriyah, bersaudara untuk saling menghormati, bersama meraih kebahagiaan," lanjutnya.
Untuk mewujudkan asas kerukunan tersebut, masyarakat harus saling mengenal, memahami fungsi dan peran tempat ibadah. Dengan begitu, terbentuklah sikap toleransi antar umat beragama. “Meski berbeda agama, berbeda keyakinan, namun tetap rukun dalam hidup bermasyarakat, saling memahami, saling menghormati, gotong-royong dalam berbagai kegiatan,” tegasnya.
Sementara Ketua FKUB Sumbersari Ridwanto mengatakan kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi perekat kerukunan antarumat beragama. “Para pengurus ini diharapkan menjadi pemrakarsa perekat kerukunan umat beragama di wilayahnya masing-masing, sehingga semakin rukun, aman, damai dalam bingkai persaudaraan meski dalam perbedaan,” ujarnya.
Ridwan menegaskan pentingnya kekompakan Pengurus FKUB yang diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) PemKal Sumbersari. Apalagi kegiatan pembinaan ini sudah diprogramkan dalam anggaran kalurahan, sehingga menjadi agenda rutin dengan tujuan memperkokoh kerukunan umat beragama.
Lurah Sumbersari Sukadi yang didampingi Carik dan Kamituwa serta Babinsa Sumbersari menyambut baik adanya pembinaan ini. (Edy / KIM Sumber Biwara Moyudan)