:
Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 21 Oktober 2024 | 11:49 WIB - Redaktur: Juli - 129
Malang, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalu Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Malang menggelar Sarasehan dengan tema ‘Santri Tangguh Merengkuh Masa Depan’ yang diikuti oleh perwakilan para santri dari berbagai pesantren di Hotel Aria Gajayana, Kamis (17/10/2024).
Kegiatan tersebut dalam rangka Hari Santri Nasional yang diperingati pada 22 Oktober mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, saat memberikan keynote speech-nya pada kegiatan tersebut menyebutkan bahwa momentum Hari Santri Nasional bukan hanya sekadar perayaan semata, akan tetapi menjadi simbol pengakuan dan apresiasi peran serta para santri dalam perjalanan panjang bangsa.
Sebagaimana diketahui, penetapan Hari Santri tercetus dari sejarah perjuangan para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui resolusi jihadnya, dari situlah semangat para santri terus coba disebarluaskan oleh Pemkot Malang melalui gelaran dalam rangkaian acara menuju puncak perayaan Hari Santri Nasional 2024.
“Makanya kegiatan hari ini dilakukan oleh Bagian Kesra untuk memulai peringatan dan juga menebalkan semangat kesantrian yang memiliki peran mulai dari kemerdekaan sampai mengisi pembangunan ke depannya,” jelasnya.
Tidak hanya perjuangan dalam meraih kemerdekaan negara Indonesia, Erik menyebutkan peran para santri begitu besar di semua lini kehidupan. Para santri menurutnya memiliki bekal luar biasa, baik dari sisi keilmuan, keagamaan, serta pembentukan karakter akhlak yang baik.
Menurutnya, dengan memiliki akhlakul karimah yang bagus, para santri juga bisa memberikan kontribusi yang maksimal kepada pembangun bangsa dan negara, khususnya Kota Malang. “Baik itu dengan berkarir di pemerintahan atau swasta, maupun sebagai entrepreneur yang mengembangkan suatu usaha. Artinya perannya itu hampir di semua lini kehidupan,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut Erik menuturkan, semangat menyebarluaskan kebaikan yang perlu dimiliki oleh para santri perlu beradaptasi seiring dengan kemajuan zaman. Dalam era globalisasi saat ini, menurutnya para santri juga harus melek teknologi. Maka dari itu, pemanfaatan teknologi informasi yang kekinian sangat penting untuk dilakukan dan tidak hanya menggunakan media konvensional terutama dalam menyebarkan kebaikan. Meski begitu, Erik juga mengingatkan kepada para santri untuk tidak tergerus keimanannya dan akhlaknya.
“Kalau sekarang ini kan beragam informasi banyak masuk juga ke kita. Saya yakin sekali santri yang sudah mendapatkan pembekalan fisik dan juga mental spiritual, nantinya akan bisa menjadi agen perubahan yang tangguh yang akan jadi inspirasi bagi generasi muda di negara kita,” pungkasnya. (iu/yon)