Dua Inovasi Kota Malang Masuk Terbaik Nasional 2024

:


Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 8 Oktober 2024 | 14:58 WIB - Redaktur: Juli - 216


Malang, InfoPublik - Keberlanjutan komitmen Kota Malang dalam menghadirkan terobosan pendidikan inklusif bagi siswa istimewa (berkebutuhan khusus) mendapat apresiasi tinggi di kancah nasional.

Hal itu setelah inovasi SIMBA ASIA dari SMPN 2 dan NASI TIGA BERAS dari SMPN 13 Kota Malang masuk sebagai dua dari lima Replikasi Inovasi Terbaik Nasional dalam Ajang Gebyar Pelayanan Prima yang digelar di Sheraton Convention Hall, Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, usai menerima penghargaan menyampaikan apresiasi atas prestasi yang kembali diukir Kota Malang.

"Apresiasi bagi seluruh jajaran Pemerintah Kota Malang, khususnya Dinas Pendidikan dan semua stakeholders, karena ini kategori pendidikan inklusif. Bentuk kepedulian (Pemerintah) Kota Malang terhadap kelompok rentan luar biasa," terang Iwan.

Penghargaan atas keberlanjutan inovasi dan dampaknya menjadi perspektif baru yang didorong secara nasional di masa transisional kepemimpinan pusat dan daerah.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyebut pentingnya melembagakan inovasi. "Melembagakan inovasi menjadi sangat penting.  Karena banyak sekali inovasi bagus dari sebelumnya tidak dilanjutkan karena ingin membuat inovasi baru lagi," beber Anas.

SIMBA ASIA merupakan akronim dari Sinau Mandiri Bersama Anak Satata Wiyata Mandalaning Bangsa Istimewa. Adapun NASI TIGA BERAS adalah nama akronim dari Pelayanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha. Keduanya merupakan bentuk replikasi inovasi pendidikan inklusif Jarik Ma’Siti dari SMPN 10 Kota Malang yang sebelumnya juga meraih penghargaan sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023.

Lewat metode pembelajaran adaptif berdiferensiasi dan peran sahabat siswa, inovasi-inovasi yang dilahirkan telah mampu membantu ratusan siswa istimewa/berkebutuhan khusus dalam kategori seperti ADHD, Slow Learner, Intellectual Disability, Gangguan Belajar Spesifik, dan Underachiever yang ditemukan di sekolah-sekolah reguler untuk dapat mengikuti pendidikan dengan baik dari aspek akademik, psikososial maupun bekal keterampilan kecakapan hidup.

Selaras dengan pesan keberlanjutan, Pj. Wali Kota Malang Iwan Kurniawan berharap para guru, kepala sekolah, kepala sekolah dan semua stakeholders yang mempunyai peran sangat strategis terus memupuk semangat dan memberikan pelayanan terbaik. "Perhatian bagi dunia pendidikan harus terus ditingkatkan," pungkasnya. (ndu/yon)