Konjen PNG Kunjungi Papua Selatan, Bahas Masalah Perbatasan hingga Perekonomian

: Asisten I I Bidang Pemerintahan Umum dan Otsus Papua Selatan Agustinus Joko Guritno saat menerima Konsulat Jenderal PNG dan rombongan di Gedung Negara, Kantor Gubernur Papua Selatan, Senin (30/9)


Oleh MC KAB MERAUKE, Senin, 30 September 2024 | 21:51 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 203


Merauke, InfoPublik – Konsulat Papua Nugini (PNG) mengunjungi Provinsi Papua Papua Selatan, Senin (30/9/2024). Konsulat RI di Vanimo PNG, Tangkuman Alexander menemani rombongan PNG yang diterima Asisten I Bidang Pemerintahan Umum dan Otsus Papua Selatan Agustinus Joko Guritno di Gedung Negara.

Joko Guritno mengatakan, banyak permasalahan yang terjadi di wilayah perbatasan PNG-Indonesia di Distrik Sota karena masih terbuka sehingga secara bebas dilintasi masyarakat baik dari PNG maupun sebaliknya dari Indonesia ke PNG. "Untuk itu ada hal-hal yang perlu dibicarakan bersama dalam pertemuan ini," kata Joko.

Salah satunya, aparat yang bertugas di perbatasan bisa memanfaatkan pos-pos yang ada misalnya di Yetetkun Kabupaten Boven Digoel dan lainnya, terutama dalam mendata masyarakat pelintas batas. "Saat ini banyak masyarakat yang datang ke Indonesia dan sebaliknya melalui Sota bahkan ada yang sekolah di Sota," ujarnya.

Selain itu kata Joko, juga ada bisnis yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah perbatasan di Sota guna menambah perekonomian masyarakat. "Untuk itu perlu kita atur dengan baik supaya sesuai aturan antara kedua negara," katanya.

Melalui pertemuan itu, Joko meminta ada masukan dari Konsulat PNG supaya ada pemikiran-pemikiran yang dapat disamakan persepsinya.

Sementara Konsul RI di Vanimo Tangkuman Alexander mengatakan, pihaknya punya hubungan dekat yang ditunjukan dengan kunjungan secara terus menerus dari 2023-2024 baik ke PNG maupun di Indonesia. Meski demikian Tangkuman menyebut, perlu ada peningkatan hubungan antara kedua negara. "Dalam kunjungan-kunjungan yang dilakukan selalu menjadi sorotan terkait perekonomian antarkedua negara," ujarnya.

Lanjut Tangkuman, salah satu sorotan juga adanya beberapa tenaga yang bekerja di wilayah Indonesia. Prinsipnya kata dia, hubungan antar PNG-Indonesia didasarkan pada perjanjian 1986 yang intinya saling menghormati termasuk masalah-masalah di wilayah perbatasan.

Sementara itu, Konsulat Jenderal PNG untuk Indonesia Geoffrey L Wiri DMS (col) mengatakan, ada tiga provinsi baru di Indonesia yang berbatasan langsung dengan PNG.  Terkait itu, Geoffrey menyebut delegasi atau tim terbesar yang melakukan kunjungan untuk membahas terkait permasalahan di wilayah perbatasan.

Sekedar informasi, inti dalam kunjungan yang dilakukan yakni memverifikasi warga yang sedang bekerja di PT Papua Agro Lestari yang beroperasi di Kumaaf-Ulilin, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Selain itu juga membahas soal anak-anak yang sementara sekolah di Distrik Sota, Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Pada kesempatan itu, Joko Guritno juga memperkenalkan kepada Konsulat Jenderal PNG tentang Kabupaten Merauke yang telah ditetapkan sebagai kawsan strategis Nasional dengan rencana pembukaan 1 juta hektar lahan untuk pertanian dalam rangka swasembada pangan. ‘’Saat itu sudah pernah ada perjanjian antara PNG dengan Kabupaten Merauke yang akan membeli beras dari Merauke, saya harap kerja sama itu bisa ditindaklanjuti,’’ pinta Joko.

Dalam dialog dengan rombongan tersebut, Pemerintah Kabupaten Merauke juga meminta agar Pemerintah PNG dapat membuka akses jalan di Kabupaten Merauke, terutama di PLBN Sota. (McMrk/02/Ngr)

 

Berita Terkait Lainnya