: Foto: Ilustrasi
Oleh MC KOTA BENGKULU, Selasa, 24 September 2024 | 09:13 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 220
Bengkulu, InfoPublik - Pemerintah Kota Bengkulu tidak berpuas diri meskipun telah berhasil mencegah penambahan kasus stunting di daerahnya. Hingga saat ini, angka stunting di Kota Bengkulu tetap berada di angka 49, tanpa adanya peningkatan. Pencapaian ini menunjukkan upaya Pemkot Bengkulu dalam menekan angka stunting, namun bukan berarti mereka akan berhenti di sini.
Pemkot Bengkulu, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terus melanjutkan upaya pencegahan dan penanganan stunting secara maksimal.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi, dalam wawancara terbaru, Selasa (24/9).
"Kami (Dinas Kesehatan) bekerja sama dengan DP3AP2KB dan dinas-dinas terkait lainnya terus melakukan upaya pencegahan stunting. Jika kami menemukan anak yang sudah teridentifikasi stunting, kami segera memberikan bantuan untuk meningkatkan pertumbuhannya," jelas Joni.
Langkah konkret juga diambil untuk membantu anak-anak yang sudah mengalami stunting. Kerja sama dengan BazNas Kota Bengkulu dilakukan untuk menyediakan susu formula bagi mereka. Puskesmas di seluruh wilayah pun berperan aktif dalam memantau perkembangan anak serta memberikan obat-obatan dan vitamin yang diperlukan.
Upaya pencegahan stunting dimulai sejak dini, dengan perhatian khusus kepada anak-anak remaja. Joni menyebutkan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan di sekolah-sekolah untuk anak-anak putri usia sekolah. Jika ditemukan siswa yang mengalami kurang darah, tablet tambah darah akan diberikan sebagai intervensi awal.
"Stunting sering kali berakar dari masalah gizi ibu. Oleh karena itu, kami juga memperhatikan calon pengantin (catin). Lingkar lengan mereka tidak boleh kurang dari 24 cm, dan mereka harus dalam kondisi sehat. Ibu yang sakit dapat berpotensi melahirkan anak yang stunting," tegas Joni.
Dengan upaya pencegahan yang terintegrasi dan sinergi antar OPD, Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya dan memastikan generasi mendatang memiliki tumbuh kembang yang optimal. Kesadaran dan keterlibatan semua pihak menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak.