: Kegiatan Sosialisasi Bimtek Program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa tahun 2024, yang digelar Pemkab Bantaeng di Gedung Balai Kartini, Selasa (3/9/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BANTAENG, Rabu, 4 September 2024 | 11:17 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 135
Bantaeng, InfoPublik - Dalam rangka mewujudkan arsip sebagai memori kolektif bangsa (MKB), Arsip Nasional Indonesia (ANRI) yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng sukses melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa tahun 2024, Selasa (3/9/2024).
Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Balai Kartini ini diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom meeting.
Mewakili Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Mohammad Hasan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Percepatan teknologi dan komunikasi adalah sebuah keniscayaan. Tidak bisa dipungkiri saat ini kita membutuhkan percepatan dalam birokrasi pemerintahan. Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Sulawesi Selatan menitip kepada para pengurus daerah agar penerapan Srikandi harus dilaksanakan secara massif di Sulawesi Selatan, untuk menuju Sulawesi Selatan tertib Arsip," ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini tercatat ada tujuh arsip yang tidak ada satupun berasal dari Sulawesi Selatan, apalagi dari Kabupaten Bantaeng.
"Oleh karena itu kami bertekad mulai hari ini untuk mulai belajar mendaftarkan arsip-arsip sejarah dan budaya yang ada di Sulawesi Selatan yang ada di Kabupaten Bantaeng agar nanti dapat memenuhi kriteria untuk di tetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa," tuturnya.
"Mudah-mudahan tahun ini ada yang bisa kita usulkan untuk terigistrasi dalam Memori Kolektif Bangsa situs sejarah atau budaya di Kabupaten Bantaeng," katanya lagi.
Bertindak selaku keynote speaker, Plt Kepala ANRI Drs Imam Gunarto menyampaikan bahwa semua orang berkewajiban menggali apa yang pernah dimiliki bangsa ini, untuk menghidupkan kembali warisan leluhur menjadi ajaran yang baik. "Saat ini kita sedang mengalami darurat memori, oleh karena itu ANRI membuat program Memori Kolektif Bangsa," ujarnya.
Hadir sebagai pembicara yakni Dr. Mukhlis PaEni MA (Ketua Dewan Pakar MKB Indonesia); Dra. Endang Sri Rusmiyati, M.Hum., Asep Kambali S.Pd, M.IK.
Turut hadir pula Kajari Bantaeng Satria Abdi; Dandim 1410 Bantaeng Letkol Inf Eka Agus Indarta; Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng Abd.Basyir; Perwakilan Polres Bantaeng; Ketua DPRD Kab. Bantaeng H.Budi Santoso; para Pimpinan OPD; para camat, para lurah dan kepala desa se-Kabupaten Bantaeng. (Humas Kab. Bantaeng)