Percepat Penurunan Angka Stunting, Dinkes P2KB Tuban dan TP PKK Gelar Pertemuan Intervensi Spesifik

: Foto : Dinkes P2KB Tuban dan TP PKK Gelar Pertemuan Intervensi Spesifik. (yavid)


Oleh MC KAB TUBAN, Jumat, 23 Agustus 2024 | 18:26 WIB - Redaktur: Juli - 72


Tuban, InfoPublik - Guna mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Tuban, Pemkab Tuban melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten berkolaborasi menggelar pertemuan intervensi spesifik.
 
Pertemuan yang diadakan pada Kamis (22/8/2024), di Gedung PKK Kabupaten Tuban ini dihadiri oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Tuban dan Ketua TP-PKK Kecamatan se-Kabupaten Tuban, serta Tenaga Pelaksana Gizi dari 33 Puskesmas.
 
Kepala Dinkes P2KB Tuban, Esti Surahmi mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melakukan sinergitas dalam monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita dengan masalah gizi.
 
Program PMT ini, jelas Esti Surahmi, mencakup pemberian PMT yang bersumber dari produk lokal maupun pabrikan.  Karena itu, kolaborasi antara Dinas Kesehatan P2KB dan TP PKK dari tingkat kabupaten hingga desa menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan intervensi PMT, terutama bagi ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), balita gizi buruk, dan balita gizi kurang.
 
Selanjutnya, Esti sapaan Kepala Dinkes P2KB Tuban menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam memastikan program PMT berjalan dengan efektif.
 
"Kerja sama ini bertujuan agar program PMT dapat tepat sasaran dan memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita di Kabupaten Tuban," ujarnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban.
 
Dia menegaskan, keberhasilan upaya ini terlihat jelas dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, yang menunjukkan penurunan angka stunting di Kabupaten Tuban yang semula di 24,9 persen pada tahun 2022 menjadi 17,8 persen pada 2023. Penurunan sebesar 7,1 persen ini mencerminkan hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan masyarakat dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak.
 
Tak hanya itu, selain untuk mengatasi masalah gizi, kolaborasi dengan TP PKK ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap ibu hamil dan balita yang menerima PMT dapat mencapai status gizi yang lebih baik.
 
Melalui program ini, pihaknya berharap adanya peningkatan status gizi ibu hamil sehingga saat melahirkan, ibu dan bayi dalam keadaan sehat, peningkatan status gizi balita, serta pencegahan munculnya kasus stunting baru.
 
Pertemuan ini menegaskan komitmen semua pihak untuk terus bekerja sama demi menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas di Kabupaten Tuban. (yavid rahmat perwita/hei)