:
Oleh MC KAB SIDOARJO, Jumat, 9 Agustus 2024 | 18:18 WIB - Redaktur: Juli - 143
Sidoarjo, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menerima penghargaan cakupan kesehatan semesta atau universal health coverage (UHC) Award 2024 Kategori Madya.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Wapres mengapresiasi komitmen Pemda khususnya dalam melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Plt Bupati Sidoarjo Subandi, mengungkapkan, saat ini jumlah penduduk sidoarjo mencapai 1.996.825 jiwa. Dari jumlah tersebut ada sebanyak 1.498.899 jiwa atau sekitar 75,06 persen telah menjadi peserta BPJS aktif, termasuk di dalamnya kepesertaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bea Iuran Daerah (PBID) program UHC. Jumlah yang sudah tercover KIS PBID mencapai 155.843 jiwa per Juli 2024.
“Fasilitas kesehatan di Sidoarjo sudah baik, dan jaminan kesehatan bagi warga yang tidak mampu telah diberikan. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat dapat dilayani dengan sepenuh hati, dan jangan ada penolakan,” kata Subandi.
Dalam kesempatan tersebut, Subandi juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo beserta pemangku kepentingan terkait yang telah bekerja keras agar masyarakat Kabupaten Sidoarjo bisa terjamin ke dalam program JKN.
"Dengan telah tercapainya UHC di Kabupaten Sidoarjo maka fasilitas kesehatan juga harus kian optimal dalam melayani. Kedepan akan terus memastikan seluruh penduduk Sidoarjo tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui program JKN-KIS," ujar Subandi.
Sementara menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, BPJS Kesehatan bekerja keras melakukan berbagai advokasi kepada Pemerintah Daerah agar seluruh penduduk di masing-masing wilayah dapat diintegrasikan dengan Program JKN-KIS.
"Tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Munaqib. Menurutnya, UHC di wilayah Kabupaten Sidoarjo meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan kesehatan dari pemerintah dan mengurangi kekhawatiran.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Sidoarjo atas dukungannya terhadap BPJS Kesehatan, terkait program pelaksanaan JKN KIS. Kabupaten Sidoarjo telah mendaftarkan 100 persen penduduknya ke BPJS Kesehatan pada 2024. Ini artinya seluruh penduduk Sidoarjo sakit kapan pun pasti akan tercover oleh program JKN KIS, asalkan mau di kelas 3 sesuai dengan yang ditetapkan pada regulasi pemerintah,” ungkapnya.
Ia mengatakan, keberlangsungan program JKN ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak terutama pemerintah daerah. Sehingga, dengan telah terlaksananya UHC di Kabupaten Sidoarjo ini merupakan prestasi untuk Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang telah peduli dengan kebutuhan masyarakat di daerahnya.
"Untuk daerah yang sudah mencapai penghargaan UHC ini ada 3 kriteria. Utama, Madya dan pratama. Untuk sidoarjo memperoleh madya, karena angka keaktifannya belum 80 persen. Rata – rata kepesertaannya UHC masih di 8 persen. Tapi sudah memperoleh penghargaan UHC non Cut Off," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan UHC Non Cut Off, masyarakat Sidoarjo yang sakit saat juga bisa langsung di cover oleh JKN. Untuk kedepannya Pemkab sidoarjo dan BPJS Kesehatan ini lebih erat lagi berkolaborasi untuk memastikan akses layanan Kesehatan bagi masyarakat, Ketika sakit
Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, progres UHC Sidoarjo cukup bagus, pada 2023 cakupannya hampir 100 persen, namun tahun ini sudah 100 persen. "Angka keaktifanya ini paling penting. Karena kalau angka keaktifan di bawah 75 persen, dibayar sekarang baru bisa aktif bulan depan. Kalau angka keaktifannya 75 persen ke atas, dibayar hari ini BPJSnya bisa langsung aktif," tutupnya. (mas/en/kominfo)