Helikopter Black Hawk dari Australia Siap Tanggulangi Karhutla di Riau

:


Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 9 Agustus 2024 | 13:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 105


Pekanbaru, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI kembali memberikan bantuan tambahan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

Satu unit helikopter water bombing jenis Black Hawk telah tiba di Pekanbaru pada Selasa (6/8/2024).

Dengan kedatangan helikopter Black Hawk ini, jumlah helikopter yang digunakan untuk water bombing di Riau kini mencapai tujuh unit. Kehadiran helikopter ini diharapkan dapat mempercepat pemadaman dan mengurangi dampak Karhutla yang terus meluas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M. Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa helikopter Black Hawk tersebut dikirim dari Australia dan sedang dalam proses verifikasi sebelum dioperasikan.

"Kami sedang mempersiapkannya untuk segera memperkuat satgas udara dalam memadamkan kebakaran," ujar Edy, Rabu (7/8/2024).

Proses persiapan helikopter Black Hawk melibatkan beberapa langkah penting, termasuk verifikasi bersama tim dari BNPB. Edy menjelaskan bahwa pemeriksaan helikopter dan peralatannya perlu dilakukan sebelum dioperasikan, dan proses ini bisa memakan waktu satu hingga dua hari.

Helikopter Black Hawk memiliki kemampuan manuver yang lebih baik dan kecepatan mencapai 90-100 mil per jam. Selain itu, daya jangkaunya sangat luas, dengan waktu penerbangan sekitar 4-5 jam, sehingga diharapkan bisa lebih efektif dalam menangani kebakaran di wilayah yang luas.

Menurut data BPBD Riau, sejak Januari hingga akhir Juli 2024, total luas lahan yang terbakar di Riau mencapai 1.073 hektare. Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjadi daerah paling terdampak dengan luas kebakaran mencapai 422 hektare, sementara Kabupaten Kuansing menjadi yang paling sedikit terimbas dengan luas hanya 1,3 hektare.

Dengan dukungan helikopter Black Hawk ini, diharapkan penanganan Karhutla di Riau dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

(Mediacenter Riau/sa)

 

Berita Terkait Lainnya