:
Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 6 Agustus 2024 | 18:52 WIB - Redaktur: Juli - 127
Malang, InfoPublik – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi di Kota Malang berada pada kategori baik dan menempati urutan ke-22 se-Indonesia, dan hingga akhir semester pertama 2024, inflasi Kota Malang masih terkendali.
Hal tersebut disampaikan saat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (5/8/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Erik Setyo Santoso, Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifuddin, serta anggota TPID Kota Malang, mengikuti rakor secara daring dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang.
Mendagri Tito Karnavian memimpin rapat tersebut, dan mengungkapkan bahwa inflasi nasional pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13 persen (y-o-y), mengalami penurunan dari 2,51 persen pada Juni 2024.
Menurut Mendagri, inflasi menunjukkan tren penurunan dengan deflasi bulanan sebesar -0,18 persen. Sektor makanan, minuman, dan tembakau dinilai relatif terkendali.
“Mengendalikan inflasi bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi juga tugas semua daerah di Indonesia. Kerja sama ini penting untuk menekan inflasi baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujar Mendagri Tito Karnavian.
Mendagri juga memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, dari tingkat daerah hingga pusat, atas kerja sama dalam pengendalian inflasi dan mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam menjaga stabilitas harga, khususnya pangan.
Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi di Kota Malang berada pada kategori baik dan menempati urutan ke-22 se-Indonesia. Hingga akhir semester pertama 2024, inflasi Kota Malang masih terkendali.
“Kota Malang mendapatkan apresiasi karena berhasil mengendalikan inflasi. Kami akan terus melakukan langkah strategis untuk menjaga stabilitas inflasi,” tegas Wahyu.
Pemerintah Kota Malang terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi, termasuk kerja sama antardaerah (KAD) dengan Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, Blitar, dan Nganjuk.
KAD bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas. Selain itu, Pemkot Malang juga melakukan high level meeting, operasi pasar, dan pengelolaan kios pangan untuk menstabilkan harga.
Inflasi Kota Malang per Juli 2024 menunjukkan deflasi sebesar 0,01 persen month to month dan 1,83 persen year on year (y-o-y), lebih rendah dibandingkan inflasi di Jawa Timur. Namun, Pj. Wali Kota Malang tetap mengimbau semua pihak untuk mewaspadai gejolak harga yang dapat mempengaruhi inflasi.
“Kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak goreng, beras, dan cabai rawit harus diantisipasi,” tambah Wahyu. (Cah/yon)