Maret 2024, Kota Jambi Alami Sedikit Inflasi

: Pj. Wali Kota Jambi dalam kesempatan pasar murah di Kota Jambi


Oleh MC KOTA JAMBI, Senin, 1 April 2024 | 21:58 WIB - Redaktur: Juli - 170


Jambi, InfoPublik - Kota Jambi pada Maret 2024 kembali mengalami inflasi. Namun dibandingkan Februari 2024, kenaikannya relatif sangat kecil atau tidak jauh berbeda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi, Hendra Saputra, kepada pers, Senin (1/4/2024).

"Maret 2024, Kota Jambi mengalami inflasi month to month (mtm) terhadap Februari 2024 sebesar 0,28 persen, di mana inflasi sebelumnya pada Februari terhadap Januari, sebesar 0,24 persen. Artinya kenaikan ini sangat kecil dan tidak signifikan, hampir sama dengan bulan sebelumnya," ujar Hendra.

Lebih lanjut, Sekretaris TPID Kota Jambi itu juga menyampaikan kondisi Inflasi year on year (yoy) Kota Jambi Maret 2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,41 persen, berada pada posisi lebih tinggi dibanding inflasi yoy Maret 2024 sebesar 3,15 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 1,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi pada Maret tercatat sebesar 106,40.

Dia menjelaskan, Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 9 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,32 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,53 persen, kelompok transportasi sebesar 1,86 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,72 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 1,62 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,37 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen.

Lanjut dia, untuk 2 kelompok lainnya mengalami penurunan indeks. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,21 persen dan kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,07 persen.

"Data tersebut merupakan hasil pemantauan BPS Kota Jambi secara periodik. Secara umum, seluruh daerah di Indonesia, maupun secara nasional semua mengalami inflasi," ungkapnya.

Lebih detail, Hendra menguraikan penyebab utama inflasi Maret 2024 secara month to month adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,96 persen. Komoditas menyumbang utama inflasi kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, pempek, petai, bawang putih dan telur ayam ras.

"Dua pekan pertama kita sempat dihadapkan pada tren kenaikan komoditas cabai. Alhamdulillah dengan determinasi dan kebijakan strategis Ibu Pj. Wali Kota, agar Pemkot Jambi bergerak cepat merealisasikan kerjasama antar daerah, yaitu pembelian cabai di daerah penghasil di Sleman dan juga intervensi pasar dengan subsidi harga menggunakan dana BTT, hasilnya dua pekan terakhir harga cabai melandai turun dan stabil. Dengan demikian cabai dan beberapa komoditas lain, mengalami deflasi dan berperan memberi andil menahan laju inflasi month to month bulan Maret," jelasnya.

Tercatat, Kota Jambi pada Maret ini menjadi daerah penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan tingkat inflasi month to month terendah se-Provinsi Jambi, selain Kabupaten Bungo (0,46 persen), Kabupaten Kerinci (1,41 persen) dan juga selain inflasi Provinsi Jambi sendiri (0,54 persen).

Penjabat Wali Kota Jambi jelas Hendra juga terus berupaya mengendalikan inflasi pada komoditas beras yang memberi andil cukup besar pada Maret 2024, dengan beberapa strategi.

"Upaya stabilitasi pasokan dan harga pangan di tengah masyarakat, khususnya beras, gencar kita lakukan selama bulan Maret hingga April ini. Terutama selama Ramadan dan menjelang Idulfitri," ujarnya.

Pj. Wali Kota telah meluncurkan program "Gebyar Ramadan 1445 H/2024", yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu; Bazar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah yang akan dilaksanakan di berbagai kecamatan dalam wilayah Kota Jambi.

Selain itu, Pasar Murah Bersubsidi, Bantuan Sosial, dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap III bagi masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk data DTKS atau data kemiskinan ekstrem, maupun masyarakat rentan miskin ekstrem yang ada di Kota Jambi.

Dia juga berharap seluruh upaya konkret Pemkot Jambi dalam pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, dapat berdampak positif. Selain membantu masyarakat dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri mendatang, upaya pengendalian inflasi yang terus dilakukan juga dapat berjalan efektif.

"Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying, bijak dalam konsumsi pangan maupun berbelanja menjelang lebaran. Kami pastikan stok pangan aman menjelang Idulfitri dan pasca Idulfitri. InsyaAllah kita terus menjaga stabilisasi harga maupun ketersediaannya di pasaran," pungkasnya. (Hendra/Abu Bakar/MC Kota Jambi)