Pemkot Bengkulu Galakkan Berbagai Upaya Antisipasi DBD

: Pemkot Bengkulu Galakkan Berbagai Upaya Antisipasi DBD -Foto:Mc.Kota Bengkulu


Oleh MC KOTA BENGKULU, Selasa, 30 April 2024 | 09:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 132


Bengkulu, InfoPublik – Memasuki musim pancaroba, dengan kelembaban udara yang tinggi, menjadikan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) sebagai tantangan kesehatan yang kerap dihadapi masyarakat.

Pj Wali kota Bengkulu Arif Guandi mengimbau agar masyarakat dapat aktif mengambil peran untuk mencegah meningkatanya jumlah kasus DBD. Yakni, dengan senantiasa mawas diri dan bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga mengalakkan berbagai upaya seperti melakukan fogging, sosialisasi hingga langkah lainnya untuk mengantisipasi DBD.

Di lain kesempatan, Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Tabrani membenarkan bahwa cuaca menjadi pengaruh yang besar untuk terjangkitnya DBD sebab cuaca hujan kemudian berhenti membuat genangan air dimana mana.

“Nyamuk DBD sangat suka dengan genangan air yang ada di lingkungan perumahan, sebab itu bisa membantu penyebaran jentik nyamuk DBD,” ujarnya, Selasa (30/4/2024).

Maka dari itu, pihaknya terus memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada masyarakat di setiap puskesmas yang ada di Kota Bengkulu terkait penanganan kasus DBD serta melakukan fogging atau pengasapan sesuai permintaan masyarakat.

“Untuk mengantisipasi DBD sebenarnya kita harus bersama-sama menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan masing-masing. Dengan melakukan pemberantasan sarang-sarang nyamuk dan pengasapan,” terangnya.

Selain itu, pihak puskesmas membentuk kader jentik yang akan datang ke rumah warga untuk melihat jentik jentik nyamuk di bak mandi atau penampungan air lainnya di wilayah kerja masing masing.

Kemudian, Joni juga mengimbau agar masyarakat 5M yaitu mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau penampungan air minimal dua kali dalam satu minggu.

Terakhir, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga serta masyarakat dapat menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi gizi seimbang dan agar tidak terjadi demam berdarah.

Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan Dinkes. Diantaranya

1. Melakukan upaya pengendalian dengue dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN) 3M-Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara berkesinambungan. G1R1J sebaiknya tidaknanya pada rumah tangga tetapi juga menyasar tempat tempat umum, perkantoran, tempat ibadah dan sekolah/universitas.

2. Penyuluhan kepada masyarakat terus ditingkatkan melalui penyuluhan langsung dan/atau melalui media cetak dan/atau media elektronik. Penyuluhan difokuskan kepada pencegahan dan tanda-tanda bahaya dengue (DBD).

3. Melaksanakan penyelidikan epideniologi terhadap kasus yang dilaporkan oleh masyarakat ke puskesmas ataupun dari rumah sakit ke dinas kesehatan untuk melihat kronologis kejadian, melihat kepadatan jentik nyamuk dan adanya warga lain yang demam atau positif DBD.

4. Melaksanakan foging fokus pada kasus yang positif DBD yang disertai hasil laboratorium serologi DBDpositif dengan syarat pada saat penyelidikan epidemiologi terdapat kasus positif lainnya atau adawarga yang demam pada wilayah tersebut dengan jarak rumah radius 100 m dari kasus positif.

5. Memastikan kembali ketersediaan sarana dan prasarana kegiatan pengendalian dengue termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M-Plus.

6. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait upaya yang telah dilakukan dalam rangka mengantisipasi peningkatan kasus.