: Pemkot Bengkulu Galakkan Sosialisasi Cegah DBD, Jangan Tidur di Jam-jam Ini -Foto:Mc.Bengkulu
Oleh MC KOTA BENGKULU, Selasa, 30 April 2024 | 09:57 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 156
Bengkulu,InfoPublik – Pemerintah Kota Bengkulu sedang menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan demam berdarah dengue (DBD) agar kasus DBD di Kota Bengkulu tidak meningkat. Mulai dari sosialisasi secara langsung di puskesmas dan tempat-tempat pelayanan publik lainnya, maupun melalui media sosial dan media massa.
Plt Kadis Kesehatan Kota Bengkulu Joni Haryadi menghimbau masyarakat Kota Bengkulu untuk sebaiknya tidak tidur di pagi dan sore hari, terutama di pagi hari antara pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Sebab di jam jam tersebut biasanya nyamuk penyebab DBD keluar dan menggigit manusia.
“Jadi dari pukul 08.00 sampai 11.00 sebaiknya jangan tidur. Bagi yang punya bayi atau anak kecil kalau anaknya sedang tidur pastikan sudah terpasang kelambu agar nyamuk tidak bisa masuk,” sampai Joni, Selasa (30/4/2024).
Kemudian Joni juga menghimbau untuk menerapkan 3M plus. Air bersih yang tergenang, baik dalam bak mandi, dalam ember dan lainnya agar selalu ditutup disaat sedang tidak digunakan. Sebab, kata Joni nyamuk DBD bertelur dan berkembangbiak dari genangan air bersih, bukan dari air kotor.
“Hal ini dikarenakan genangan air yang terbuka, termasuk genangan air pada ember atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan perkembang biakan nyamuk di sekitar lingkungan kita,” ujar Joni.
Apa saja langkah 3M Plus yang dapat dilakukan? yakni Menguras tempat penampungan air,Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah dan melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama.
Lebih lanjut Joni menjelaskan bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengetahui beberapa gejala demam berdarah, seperti demam hingga 40 derajat Celcius yang diikuti dengan rasa sakit kepala parah, serta nyeri otot dan sendi hingga area di belakang mata.
“Apabila kita merasakan atau menemukan orang disekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan,”tamahnya.(Mc.Kota Bengkulu/Eyv)