: Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjadi narasumber dalam Rapat Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 bersama KPU Jabar, di Hotel Harris, Kota Bandung, Selasa (30/4/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Selasa, 30 April 2024 | 20:23 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 4K
Bandung, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan Pilkada 2024 bagi Provinsi Jabar memiliki makna yang sangat penting dalam menentukan arah pembangunan dan kepemimpinan di masa mendatang. Karenanya ia meminta semua pihak memastikan proses pemilihan berlangsung dengan lancar, transparan, dan demokratis.
Hal itu disampaikan Bey saat menjadi narasumber dalam Rapat Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jabar Tahun bersama KPU Jabar di Hotel Harris, Kota Bandung, Selasa (30/4/2024).
"Ini adalah momen di mana rakyat Jabar dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili kepentingan dan aspirasi mereka," ucapnya. Bey mengingatkan pelaksanaan pilkada merupakan tugas juga tanggung jawab bersama untuk semua kepala daerah saat ini.
"Kami sebagai pemimpin memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan lancar, transparan, dan demokratis," tegasnya.
Pilkada 2024 meliputi pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Bey menyebut diprediksi akan ada sekitar 36,5 juta jiwa yang memiliki hak pilih. Diperkirakan sekitar 81,3 persen atau 29,3 juta jiwa akan menggunakan hak pilihnya. "Hal ini menunjukkan besarnya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi di Jawa Barat," katanya.
Ia menuturkan, pelaksanaan pilkada serentak akan diselenggarakan di 140.457 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 627 kecamatan, 5.311 desa, dan 645 kelurahan di Jabar. "Pilkada bukan hanya sekadar proses politik biasa, tetapi juga merupakan puncak dari kegiatan demokrasi di tingkat daerah," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Bey mengingatkan kepada aparatur sipil negara (ASN) se-Jabar untuk menjaga komitmen terhadap prinsip demokrasi dan netralitas. "Itu hal yang tidak dapat ditawar. Saya menegaskan, setiap ASN harus bertindak secara profesional, netral, dan tidak memihak kepada satu pun calon yang bersaing," katanya.
Terhadap setiap pelanggaran terhadap prinsip netralitas pun ditegaskan Pj Gubernur Jabar akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Bey mengingatkan persiapan pilkada yang matang dan pelaksanaan yang cermat sangat penting. Termasuk menciptakan lingkungan yang aman, damai dan tertib selama proses kampanye, pemungutan suara serta memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses tersebut.
"Saya meminta seluruh pihak terkait, mari bersama-sama kita jaga kedaulatan rakyat dan memastikan Pilkada 2024 yang bersih, jujur, dan demokratis," tutupnya. (MC Prov. Jabar)