Lima Tahun Terakhir, Gerakan Merdeka Belajar Memajukan Pendidikan Indonesia

:


Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 3 Mei 2024 | 15:11 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 83


Padang, InfoPublik - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Wagub Sumbar) Audy Joinaldy mengatakan, lima tahun belakangan gerakan Merdeka Belajar sangat berdampak bagi kemajuan sektor pendidikan di Indonesia. Pasalnya, setiap dinamika persoalan dari dalam maupun luar dapat diselesaikan dengan melalui medium gerakan Merdeka Belajar.  

"Lima tahun terakhir adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia," kata Wagub Audy usai menjadi Pembina Upacara pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 dan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tingkat Provinsi yang dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur, Kota Padang, Provins Sumbar pada Kamis (2/5/2024).

Ia melanjutkan, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, dan bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, disadari bahwa membuat perubahan membutuhkan perjuangan, di mana rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

Selanjutnya, Mendikbud menyatakan bahwa semua yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah diupayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang dicita-citakan.

"Dengan penuh ketulusan, kami ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan Ibu dan Bapak. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," ucapnya.

Sementara itu dalam pidatonya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa setelah 28 tahun berlalu, otonomi daerah (Otda) telah memberikan dampak positif, berupa meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta kemampuan Fiskal Daerah.

"Kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya, kita berharap agar dimanfaatkan untuk program- program pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat meningkatkan IPM, menurunkan kemiskinan, dan meningkatkan konektivitas infrastruktur," ujarnya.

Namun di samping itu, Mendagri juga menyerukan kepada daerah dengan kemampuan PAD dan fiscal yang baik, tetapi dengan IPM yang masih rendah, angka kemiskinan masih tinggi, dan akses infrastruktur belum baik, untuk terus melakukan evaluasi dan memastikan penyusunan program dan kegiatan dalam APBD tepat sasaran, efektif, serta efisien.

Selanjutnya, Mendagri Tito Karnavian menyebut bahwa selama ini perjalanan otonomi daerah telah mencapai kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat, dalam rangka identifikasi dan perencanaan wilayah-wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi.

"Implementasi pengembangan wilayah perlu dilakukan melalui pendekatan kebijakan yang berkelanjutan dan implementasi regulasi Ekonomi Hijau, di mana penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan," ucap Wagub Audy melanjutkan pidato tersebut.

Dalam kesempatan itu, Wagub Audy juga menyerahkan penghargaan bagi Pemerintah Kab/Kota terbaik di Sumbar dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Pemda) Tahun 2022, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Pemda Tahun 2023.

Untuk tingkat Kabupaten, daerah terbaik I diberikan kepada Kabupaten Dharmasraya, Terbaik II Kabupaten Pasaman, dan Terbaik III Kabupaten Agam. Sedang untuk tingkat Kota, Terbaik I diberikan untuk Kota Payakumbuh, Terbaik II Kota Pariaman, dan Terbaik III Kota Padang Panjang. (MC Padang / Junee)