Peran TPK Salah Satu Kunci Keberhasilan Percepatan Penurunan Stunting

: Foto : TPK saat lakukan kegiatan orientasi. (ist)


Oleh MC KAB TUBAN, Jumat, 2 Agustus 2024 | 15:44 WIB - Redaktur: Juli - 122


Tuban, InfoPublik - Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan faktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting (tengkes) di Indonesia.
 
Penguatan TPK dinilai dapat menekan potensi dan risiko stunting serta mempercepat keberhasilan progam pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
 
Hal tersebut disampaikan Technical Assistant Stunting pada Satuan Tugas (Satgas) Kabupaten Tuban, Fitri Nur Hidayati Rahayu kepada reporter tubankab melalui sambungan telepon seluler, Kamis (1/8/2024).
 
Dikatakan, mengingat peran TPK merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam upaya percepatan penurunan stunting, maka harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan, seperti terhambatnya tumbuh kembang dan kecerdasan anak, serta produktivitas.
 
Lebih lanjut, Fitri, sapaan akrabnya, menerangkan salah satu bentuk upaya dan komitmen penurunan prevalensi tengkes di Kabupaten Tuban dilaksanakan melalui kegiatan orientasi penguatan TPK.
 
Tujuan orientasi ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan TPK dalam melaksanakan pendampingan terhadap calon pengantin (catin), pasangan usia subur (PUS), ibu hamil (bumil), ibu pascapersalinan, dan anak di bawah usia lima tahun (balita). Selain itu, menguatkan sinergitas dan menyamakan persepsi dengan seluruh stakeholder serta memastikan kegiatan percepatan penurunan stunting lebih terarah sehingga betul-betul mampu menurunkan angka stunting khususnya di wilayah Tuban.
 
Fitri menuturkan, kegiatan ini baru ada dan dilaksanakan pada 2024 di seluruh kecamatan. Untuk sementara, hanya mampu mengundang perwakilan 1 orang TPK dari tiap-tiap desa. Diharapkan nantinya perwakilan tersebut bisa menyampaikan kepada tim lainnya.
 
“Harapannya melalui kegiatan ini, TPK bisa bekerja lebih baik dan maksimal, mempunyai rencana kerja, rencana aksi pendampingan yang jelas, serta bekerja dengan cepat, tepat, terarah dan terukur,” tandasnya.
 
Fitri menerangkan, kegiatan orientasi penguatan TPK dilaksanakan di rumah salah satu kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding. Kegiatan tersebut diikuti perwakilan dari TPK di tiap-tiap desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Semanding.
 
Adapun, kegiatan yang dilaksanakan dalam orientasi penguatan TPK berupa sharing, monitoring, dan evaluasi seputar capaian pendampingan keluarga risiko stunting dan capaian KB.
 
Sementara itu, Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Semanding, Widyaningrum Rahayu, memaparkan pada April 2024 terdapat 375 sasaran pendampingan keluarga berisiko stunting yang tersebar di 2 kelurahan dan 15 desa di Kecamatan Semanding.  Sasaran tersebut meliputi 11 catin, 85 bumil, 111 ibu pascapersalinan, 106 baduta, dan 62 balita.
 
Selanjutnya, pada kegiatan orientasi, kader-kader lokal tersebut diberikan pemahaman mendalam tentang apa itu stunting sekaligus faktor-faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
 
Sebagai kader TPK Stunting, mereka juga diajak untuk menjadi penggerak di masyarakat, melakukan identifikasi dini kasus stunting, serta memberikan edukasi dan praktik-praktik kesehatan yang baik. Melalui kolaborasi dan sinergi ini, diharapkan upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan. (yeni dh/hei)