: Foto : Kepala BPS Tuban, Andhie Surya Mustari. (agus)
Oleh MC KAB TUBAN, Kamis, 1 Agustus 2024 | 18:43 WIB - Redaktur: Juli - 268
Jakarta, InfoPublik - Pemkab Tuban terus berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Berbagai kebijakan dan program kerja telah diluncurkan untuk mendongkrak kinerja ekonomi daerah.
Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban mengalami peningkatan signifikan pada 2023 sebesar 4,36 persen.
Kepala BPS Tuban, Andhie Surya Mustari, mengungkapkan bahwa angka pertumbuhan ini diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai Rp81.860,06 miliar, naik dibandingkan dengan Rp75.187 miliar pada 2022 dan Rp65.911 miliar pada 2021.
"Ekonomi Kabupaten Tuban pada 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Andhie Surya Mustari pada Kamis (1/8/2024).
Andhie juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban lebih baik dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten tetangga. Pada tahun yang sama, Kabupaten Lamongan mencatat pertumbuhan sebesar 4,28 persen, sementara Kabupaten Bojonegoro mengalami pertumbuhan sebesar 2,47 persen.
Disebutkan, dari sisi produksi, sektor industri pengolahan mendominasi perekonomian Kabupaten Tuban dengan kontribusi sebesar 30,69 persen, diikuti oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 18,50 persen, perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,12 persen, konstruksi sebesar 11,05 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 9,08 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 5,29 persen.
Sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan dengan angka pertumbuhan mencapai 10,60 persen, serta jasa lainnya sebesar 10,51 persen.
Peningkatan mobilitas penduduk yang seiring dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi 2020-2021 memberikan dampak positif pada berbagai sektor ekonomi.
Andhie Surya Mustari menambahkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi pada 2023 sedikit melambat dibandingkan 2022 yang mencapai 8,88 persen, angka pertumbuhan tetap menunjukkan tren positif. "Meskipun ada penurunan laju pertumbuhan, namun ekonomi tetap tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya. (m agus h/hei)