Angka Stunting Lamongan Turun Drastis, Lampaui Target BKKBN

: Pembahasan Stunting di Lamongan. Sumber Foto: Diskominfo Lamongan


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 26 April 2024 | 13:25 WIB - Redaktur: Juli - 59


Surabaya, InfoPublik - Sempat menduduki angka stunting 27,05 pada 2022, Pemerintah Kabupaten Lamongan mampu mengatasi kasus tersebut. Terbukti pada 2023 angka stunting turun drastis menjadi 9,4. Angka tersebut merupakan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). 

"Kasus stunting Lamongan memang pada 2022 berada pada kategori tinggi, namun terus kita upayakan untuk menekan kasus stunting dengan berbagai upaya. Upaya tidak hanya sebatas pengobatan melainkan kita gencarkan mulai pencegahan stunting," tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi melalui rilis humas Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kamis (25/4/2024). 

Bupati Lamongan menerangkan, berhasil mencapai target dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yakni 12,3 persen pada tahun 2024. Tentu penurunan kasus stunting di Lamongan hasil dari ragam upaya yang telah dilakukan.

Pasalnya, lanjut Bupati Lamongan, upaya penurunan stunting di Kabupaten Lamongan dilakukan secara bertahap. Tidak hanya fokus pada penanganan penderita, melainkan ada edukasi pada orang tua hingga remaja. 

Selain itu juga dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak melalui beberapa program inovasi, diantaranya ialah program 1-10-100. Bekerja sama dengan PKK, program ini digagas untuk penanganan balita stunting dengan memberikan bantuan makanan yang bergizi dengan melibatkan swadaya masyarakat dan Corporate Social Responsibility (CSR). Bantuan berupa 1 paket di berikan kepada 10 anak dan selama 100 hari. 

Kemudian ada juga inovasi MONALISA BERDANSA (Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, TILIK INSERT BUMIL (Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), RANSEL SI DORA (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah), RESA BERSAMA DASHAT (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), FORIKAN (Forum Gemar Makan Ikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untu Ibu Menyusui, Skrining (Pendataan Keluarga Beresiko stunting), dan lainnya.

"Selain bertahap, penanganan kasus stunting di Lamongan juga dilakukan bersama lintas sektor. Sehingga seluruh program inovasi direalisasikan bekerja sama dengan lintas perangkat daerah, Pemdes, PKK, masyarakat dan lainnya. Tujuannya ialah mengakselerasi penurunan kasus stunting," terangnya.

Selanjutnya dia menjelaskan, penurunan persentase stunting di Lamongan juga dapat dilihat dari angka Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) 2023, stunting di Kabupaten Lamongan menurun. 

“Pada Februari 2022 angkanya menempati 6,80 persen, untuk Agustus 2022 menempati angka 5,70 persen, dan pada Februari 2023 menempati angka 4,80% dan pada Agustus 2023 menempati angka 4,01%,” tuturnya. (MC Jatim/ida-idc)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 13 Mei 2024 | 22:41 WIB
Bupati Mojokerto Kenalkan Profesi kepada Anak-Anak TK PKK Jetis
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 13 Mei 2024 | 22:35 WIB
Sambut Iduladha 1445 H, Ketersediaan dan Kesehatan Hewan di Lamongan Aman
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 13 Mei 2024 | 22:33 WIB
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Menerima kunjungan Ketua PWI Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 13 Mei 2024 | 22:31 WIB
PMII Lamongan Siap Kembangkan Potensi Kader di Era Globalisasi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 13 Mei 2024 | 17:53 WIB
KPU Jatim : Pilgub 2024 Tidak Diikuti Calon dari Independen