Kadis Pariwisata Prov. Gorontalo: Pentingnya Model Konsep Cross Cutting Dalam Pembangunan Daerah

: Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain (paling kiri). (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 26 April 2024 | 13:20 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 68


Kota Gorontalo, InfoPublik - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain menilai pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) tingkat provinsi sangatlah penting dan krusial. Sebab, pemerintah sedang membahas periode masa pembangunan selama 20 tahun ke depan.

“Dalam periode 20 tahun ke depan,  bagaimana mewujudkan pembangunan daerah melalui perencanaan yang disusun oleh pemerintah. Hal ini yang kami sampaikan pada Musrenbang kemarin,” ungkap Aryanto, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, Aryanto memandang bahwa perlunya maksimalisasi penguatan. Mulai dari memimpikan daerah Provinsi Gorontalo menjadi apa pada 20 tahun kemudian.

“Dan mimpi itu harus didesain sedemikian dalam bentuk Statemen Fasion, bahwa pada tahun 2045 Gorontalo Emas akan seperti apa, dengan pilar dan misi seperti apa," tuturnya.

Selanjutnya, hal yang juga harus dilihat adalah berbagai perubahan global, yang mungkin terjadi 5 hingga 10 tahun kedepan.

Sehingga, bagi Aryanto, pemerintah pun harus memikirkan aspek-aspek global yang akan berpengaruh bagi daerah Gorontalo. Misalnya, kondisi perubahan iklim, disrupsi, perubahan preferensi keamanan dunia, termasuk kondisi perang dunia yang terjadi.

“Nah, hal ini perlu dipertimbangkan, karena secara langsung maupun tidak, akan memberikan efek terhadap pembangunan lokal”, ungkap Aryanto.

Disamping itu, perlu juga ada penilaian terhadap pembangunan daerah pada 20 tahun terakhir, yakni dengan melihat apa kelebihan dan kekurangan pembangunan dalam 20 tahun kemarin. "Seperti melihat kondisi bencana ekologi, degradasi, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga harus mendapat perhatian khusus," tutur Aryanto

Terakhir, Aryanto juga mengimbau adanya sebuah konseptual model yang harus dibangun untuk memetakan apa yang menjadi masalah dengan keterkaitan dengan aspek yang lain, serta solusi apa yang harus diambil.

“Dengan konseptual model ini, maka diharapkan dapat membantu membawa arah perencanaan lima tahun ke depan, menuju pencapaian visi-misi dalam 20 tahun kedepan," papar Aryanto.

Di sisi lain, kata Aryanto, yang paling penting adalah memetakan betul kolaborasi antar sektoral. “Nah, kolaborasi ini pada level perencanaan disebut Cross Cutting, untuk saling membantu antar satu subsektor dengan sektor yang lain,” tuturnya. (mcgorontaloprov/war)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 14:37 WIB
Indonesia Siapkan Beragam Side Event World Water Forum ke-10
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 6 Mei 2024 | 09:24 WIB
Pilkada Serentak 2024, KPU Minta Bali Terapkan Kampanye Hijau
  • Oleh MC KAB BARITO KUALA
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 17:19 WIB
Mujiyat Usul Jalan Besar di Musrenbang RPJPD 2024