Pakar Obgyn Unair Ungkap Bahaya Pijat Perut pada Organ Reproduksi Wanita

: Prof Dr Eighty Mardiyan K dr SpOG Subsp Urogin RE, pakar Obgyn Universitas Airlangga (Unair)


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 25 April 2024 | 07:02 WIB - Redaktur: Juli - 65


Surabaya, InfoPublik - Pijat masih menjadi metode penyembuhan favorit di kalangan masyarakat desa, khususnya pijat perut.  Termasuk banyak perempuan yang memanfaatkan pijat untuk mengatasi rahim turun (kengser) dan beser. Padahal, pijat perut bukan solusi. Selain tidak tepat, bahkan mungkin bisa berbahaya.

Kengser alias rahim turun atau dalam medis disebut prolaps uteri. Umumnya, gejala ini disertai dengan kondisi sistokel atau penurunan kandung kemih dan rektokel atau penurunan rectum. Sedangkan beser atau inkontinensia urin, biasanya menggambarkan keluhan keinginan buang air kecil secara terus menerus.

Prof.Dr.Eighty Mardiyan K. dr.SpOG Subsp Urogin RE, pakar Obgyn Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan prolaps uteri dan inkontinensia urin adalah dua kondisi yang terjadi akibat kelemahan atau kerusakan pada dasar panggul.

Menurutnya, penyebab terbanyak dari kondisi ini adalah proses persalinan pervaginam yang sulit dan kehamilan berulang. Selain itu, juga dipengaruhi oleh beberapa permasalahan, seperti kegemukan, menopause, faktor genetik dan pekerjaan yang menyebabkan tekanan perut meningkat. Seperti pekerjaan angkat beban berat.

“Tidak semua persalinan normal menyebabkan kelemahan dan kerusakan dasar panggul. Tetapi ada beberapa persalinan yang berisiko yang dapat menyebabkan robekan pada vagina. Misalnya, ukuran bayi sangat besar, proses mengejan yang lama, hingga persalinan dengan alat vakum atau forsep,” jelas Prof Eighty, Rabu (24/4/2024).

Bila robekan itu tidak terjahit dengan baik dan tidak kembali seperti semula, sambungnya, maka fungsi dasar panggul tidak bisa normal kembali. Bahkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada rahim, kandung kemih, dan rektum. “Permasalahan ini dapat menyebabkan rahim, kandung kemih, dan rektum akan menonjol ke vagina bahkan sampai keluar vagina. Perempuan juga akan sulit menahan buang air kecil, buang air besar, buang angin, bahkan hubungan seksual ikut terganggu,” ujarnya.

Prof Eighty juga menuturkan bahwa pijat bukanlah metode yang efektif. “Pijat perut tidak akan menguatkan dasar panggul, apalagi otot dan jaringan ikat. Mungkin orang awam menganggap pijat akan mengembalikan posisi rahim dan kandung kemih yang turun. Tapi selama dasar panggul masih lemah, maka rahim dan kandung kemih akan turun kembali. Kengser dan beser tetap terjadi,” ujarnya.

Ia mengatakan, pijat perut bukan hal yang dianjurkan di dunia medis, khususnya dokter kandungan dan dokter bedah. Dalam kasus keluhan nyeri perut, sambungnya, pijat tidak dapat mengatasi.

Dijelaskan, untuk mengetahui penyebab nyeri, perlu dilakukan pemeriksaan. Terdapat banyak organ dalam perut yang tidak dapat dilihat langsung oleh tukang pijat. Seperti rahim, ovarium, saluran telur, kandung kemih, dan usus. Sementara di bagian atas perut, terdapat lambung, kantung empedu, limpa, dan hati.

“Justru pijat perut dapat menyebabkan tekanan pada organ tersebut, bahkan menimbulkan perlekatan hebat pada kasus endometriosis atau infeksi perut,” imbuh dokter obgyn Unair itu.

Lebih lanjut, Prof Eighty memaparkan dampak negatif dari pijat perut yang berbahaya. “Pada kasus kista ovarium, dapat pecah. Pada kasus kembung akibat gerak usus yang tidak lancar, pijat juga dapat menyebabkan usus mengalami perlekatan hingga robekan. Kondisi ini bahkan dapat menjadi indikasi pembedahan untuk menyelamatkan nyawa,” ujarnya.

Pada kasus kengser dan beser yang tidak terlalu parah, Prof Eighty menganjurkan untuk melakukan senam kegel. “Senam kegel dengan cara yang tepat dan benar. Karena senam kegel akan membantu menguatkan otot dasar panggul sehingga fungsinya kembali normal,” tutupnya. Pada kondisi yang berat, pemasangan pesarium atau operasi menjadi tatalaksana pilihan. (MC diskominfo Prov Jatim /hjr-mad)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:16 WIB
Pj Gubernur Jatim Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:22 WIB
Harga Bawang Merah Melejit, Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:24 WIB
April 2024, Inflasi Jatim 3,25 Persen
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:33 WIB
Diskominfo Jatim Sosialisasi DRC
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:31 WIB
Pemkab Pasuruan Raih Opini WTP ke-11 Kali dari BPK
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 05:30 WIB
Pemkab Bojonegoro Terus Majukan Produk UMKM