: Foto : Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Jenu saat gelar mini lokakarya. (miswoni)
Oleh MC KAB TUBAN, Kamis, 25 Juli 2024 | 19:37 WIB - Redaktur: Juli - 133
Tuban, InfoPublik – Program percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik jika ada peran serta seluruh elemen masyarakat.
Hal itu disampaikan Camat Jenu Yoeliani Endang Poerwati, pada kegiatan yang bertajuk Mini Lokakarya Peningkatan Program Bangga Kencana dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Pendapa Kecamatan Jenu, Kamis (25/7/2024).
Yoeliani yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Jenu menyampaikan, dari hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 prevalensi stunting Kabupaten Tuban mengalami penurunan 7,1 persen, sehingga hasil prevalensi stunting di Kabupaten Tuban menjadi 17,8 persen.
“Namun dengan demikian yang diharapkan Bupati angka stunting di Kabupaten Tuban adalah nol,” tandasnya.
Lebih lanjut Camat Jenu tersebut meminta kepada 17 desa di Kecamatan Jenu agar menindaklanjuti dari hasil diskusi lokakarya sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2023, yang di dalamnya disebutkan salah satu alokasi dana desa dapat digunakan untuk percepatan penurunan angka stunting.
Pada kesempatan yang sama Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Jenu, Samsul Huda memaparkan tentang konsep percepatan penurunan stunting, penanganan dari hulu dimulai dari mencegah agar bayi lahir tidak stunting.
“Di Kecamatan Jenu pendampingan calon pengantin (catin) pada tahun 2023 terdapat 123 catin, terdampingi 48 catin atau 39,02 persen," ungkap Samsul.
Sementara pendampingan ibu hamil di Kecamatan Jenu disampaikan Samsul, terdapat 265 sasaran sedangkan yang terdampingi sebanyak 176 ibu hamil atau 66,42 persen. Pendampingan Baduta (0-23) pada 17 desa di Kecamatan Jenu 23,21 persen dari 1.017 Baduta dan pendampingan Balita (23-59) bulan terdampingi 7,32 persen dari 1.981 Balita.
Sekretaris Camat Jenu, Agus Setiobudi, berharap seluruh desa di Kecamatan Jenu melaksanakan penurunan isu stunting, mengingat 3 tahun terakhir angka stunting di Kecamatan Jenu mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebanyak 2,09 persen, 2022 sebanyak 2,79 persen dan 2023 mengalami kenaikan 3,79 persen.
“Dari hasil diskusi mini lokakarya hari ini muncul kegiatan-kegiatan untuk menekan angka stunting khususnya di Kecamatan Jenu,” pungkasnya. (miswoni/hei)