- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:32 WIB
: Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Knowledge Sharing Meeting, di Kopilabs Cafe, Danau Perintis Suwawa Kabupaten Bone Bolango, Selasa (23/7/2024). (Foto: Yudi)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Rabu, 24 Juli 2024 | 20:03 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 209
Suwawa, InfoPublik – Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, meminta agar realisasi anggaran program Rural Empowerment Agricultute Development Scaling up Innitiative (READSI) Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Bone Bolango segera dipacu.
Permintaan itu disampaikannya saat memberikan kata sambutan sekaligus membuka kegiatan Knowledge Sharing Meeting, di Kopilabs Cafe, Danau Perintis Suwawa Kabupaten Bone Bolango, Selasa (23/7/2024).
Merlan mengatakan di Provinsi Gorontalo yang mendapatkan program READSI hanya tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Pohuwato.
Program READSI bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga petani di pedesaan dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian.
Kabupaten Bone Bolango sendiri sejak tahun 2019 hingga 2024 ini telah mendapatkan alokasi anggaran program READSI sebesar Rp20 miliar lebih yang sampai saat ini serapannya baru mencapai 84 persen.
“Jadi tidak semua daerah mendapatkan program ini. Demikian juga jumlah petani yang mendapatkan program ini atau penerima manfaat dari READSI ini hanya berjumlah sekitar 2.727 orang dengan total dan hibah sebesar Rp20 miliar lebih. Pertanyaannya, sejauh mana pemanfaatan anggaran ini, progres daripada penggunaan dana READSI ini,” kata Merlan.
Ia lalu mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian telah meminta agar pemanfaatan anggaran READSI ini sudah terealisasi sebelum Desember 2024. ”Jadi masih ada waktu beberapa bulan ke depan. Saya berharap ini pemanfaatannya dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Realisasikan program ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh aturan Kementan,” ungkap Merlan.
Orang nomor satu di Bone Bolango itu juga menuturkan bahwa biasanya meminta anggaran atau uang itu agak susah, tapi ini uangnya akan diberikan dengan syarat programnya harus dikerjakan terlebih dulu.
”Tentu ini tantangannya berat buat kita, karena anggaran untuk talangan program ini agak berat, sehingga ini juga yang membuat lambat realisasinya,” ungkap Merlan.
Karena itu, ia berharap kepada para penerima manfaat program READSI agar dapat memanfaatkan kegiatan dan program ini dengan baik. Karena pemerintah menganggarkan suatu program tujuannya agar para petani bisa belajar dan memahami.
Kegiatan ini, kata Merlan, tentunya juga dibiayai dari program READSI, yang diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berdampak bagi usaha pertanian para petani itu sendiri.
“Manfaat itu penting, karena kalau tidak ada manfaat yang didapat, itu sia-sia. Karena tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkaya ilmu pengetahuan kita dan bidang yang kita geluti, yakni ahli di bidang pertanian. Jadi setiap profesi itu kita cintai, kemudian kita terus gali potensinya,” tutur Merlan. (MC Bone Bolango/AKP)