: Bupati Siak Alfedri di dampingi sejumlah kepala OPD menemui Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama BAPPENAS RI Teni Widuriyanti
Oleh MC KAB SIAK, Selasa, 23 Juli 2024 | 17:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 168
Jakarta, InfoPublik - Bupati Siak, Alfedri, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Siak tahun 2025-2045.
Dokumen ini akan diselaraskan dengan RPJPD Provinsi Riau dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional.
Alfedri menekankan bahwa fokus utama pembangunan akan meliputi infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, perhubungan, serta pariwisata. Semua ini diharapkan dapat mendapat dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kami mengusulkan adanya pelebaran dan peningkatan kualitas jalan yang statusnya merupakan jalan nasional yang melintas di Kabupaten Siak, seperti di Kecamatan Lubuk Dalam," ujar Alfedri saat melakukan audiensi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di ruang rapat Menara Bappenas, Jakarta, pada Senin (22/7/2024).
Menurutnya, kondisi jalan saat ini cukup sibuk dan melewati kawasan padat penduduk.
Selain itu, Alfedri juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat terkait penataan kawasan heritage di Siak, mengingat nilai sejarah yang dimilikinya.
"Untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi perencana di OPD Pemerintah Kabupaten Siak, kami berharap ke depannya ada pendampingan dari Bappenas melalui Bappeda Kabupaten Siak," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas RI, Teni Widuriyanti, menekankan bahwa pembangunan harus didasarkan pada urgensi dan direncanakan dengan baik. Pembangunan yang dilakukan juga harus terpadu dan melibatkan kolaborasi dari berbagai sumber pendanaan.
Secara khusus, untuk Provinsi Riau, arah kebijakan akan difokuskan pada integrasi ekonomi Indonesia dan ASEAN serta ketahanan bio industri.
"Secara nasional, pengembangan arah kebijakan di Sumatera akan berfokus pada mata rantai utama bio industri dan kemaritiman yang berdaya saing, berkelanjutan, serta hubungan ekonomi biru di kawasan barat Indonesia," kata Teni Widuriyanti.