Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Gelar Joint Planning TBC-HIV

: Kegiatan Joint Planning TBC-HIV yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Kamis (4/4/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 5 April 2024 | 07:46 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 102


Kota Gorontalo, InfoPublik - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan Joint Planning TBC-HIV untuk dua daerah, yaitu Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, Kamis (4/4/2024), di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.

Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Afriyani Katili menjelaskan, pelaksanaan Joint Planning TBC-HIV merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan lokus dua daerah di provinsi dan didukung oleh Global Fund Komponen AIDS.

Menurut Afriyani, program kolaborasi TBC-HIV ini adalah program kolaborasi yang sangat perlu diperhatikan. Sebab, kedua program ini adalah program prioritas nasional yang selalu mendapatkan perhatian dan dukungan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Untuk itu, dibutuhkan tahapan persiapan, dalam hal ini perencanaan program yang baik, agar tahapan pelaksanaan dan evaluasinya dapat menghasilkan yang terbaik.

“Alhamdulillah pada kegiatan hari ini terkait dengan Joint Planning, artinya perencanaan kolaborasi untuk kegiatan atau program TBC-HIV. Lokusnya ini memang ada di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Ada empat indikator utama yang menjadi target, yakni pasien TBC yang tes HIV, pasien koinfeksi TBC-HIV yang mendapatkan pengobatan ART, ODHIV yang di-skrining TBC, dan ODHIV yang mendapatkan TPT (Terapi Pencegahan TBC). Jadi, ada empat indikator ini,” ujar Afriyani.

Afriyani menegaskan, output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah solusi dan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka meningkatkan cakupan program sesuai dengan indikator sehingga upaya pencegahan dan pengendaliannya bisa dilakukan dengan maksimal.

“Ini yang akan dibahas bersama pada pertemuan tersebut, di mana terkait pada pelaksanaan di masing-masing wilayah yakni Kabupaten Gorontalo maupun Kota Gorontalo, agar kendala atau masalah yang dihadapi ini dapat dicarikan solusi bersama dan itu yang dibahas pada pertemuan hari ini yang merupakan output daripada kegiatan,” tutur Afriyani.

Pertemuan tersebut akan diawali dengan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan program tahun 2023 sebagai bahan evaluasi dan baseline. Dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok yang bertujuan untuk mengungkapkan secara dekat dan obyektif tentang permasalahan atau kendala yang muncul di layanan yang kemudian didiskusikan solusi atas permasalahan yang ada.

Hasil diskusi akan menjadi rekomendasi yang akan dituangkan ke dalam rencana tindak lanjut sebagai komitmen bersama dalam pelaksanaan program kolaborasi TBC-HIV. (mcgorontaloprov/md/nancy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 24 April 2024 | 15:48 WIB
Kementerian Kesehatan Inisiasi Pengobatan Pasien TBC RO di Tingkat Puskesmas
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 8 Maret 2024 | 19:02 WIB
Butuh Upaya Bersama Penanggulangan HIV/AIDS di Pontianak
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 28 Februari 2024 | 20:07 WIB
Gorontalo Lampaui Target Skrining DM, Masyarakat Didorong Lakukan CERDIK
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 26 Februari 2024 | 19:24 WIB
Sebanyak 15 Puskesmas Jadi Lokasi Inisiasi Pengobatan TBC RO
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 13 Februari 2024 | 19:17 WIB
Dirjen P2P Maxi Rondonuwu Resmikan Layanan Pemeriksaan Rujukan TBC XDR
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 8 Desember 2023 | 03:20 WIB
Kadinkes Gorut Tekankan Pentingnya Peran Kader dalam Pendampingan PMT Berkualitas