Banda Aceh Berpotensi jadi Pilot Project Penerapan PAUD HI

: Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemenko PMK, Dian Vitasari, saat bertemu Bunda PAUD Kota Banda Aceh, Wardiati di pendopo Wali Kota Banda Aceh, Senin (1/4/2024)


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Jumat, 5 April 2024 | 22:51 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 103


Banda Aceh, InfoPublik – Penerapan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI) di Kota Banda Aceh, dinilai baik. Sehingga, Ibu Kota Provinsi Aceh ini berpotensi menjadi percontohan atau pilot project dalam penerapan PAUD HI.

Hal itu disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Dian Vitasari, saat bertemu Bunda PAUD Kota Banda Aceh, Wardiati di pendopo Wali Kota Banda Aceh, Senin (1/4/2024).

Kepada tuan rumah, Dian mengatakan kedatangannya untuk memantau pelaksanaan PAUD HI dan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Untuk diketahui, PAUD HI merupakan upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

“Aceh, khususnya Kota Banda Aceh penting bagi kami, terlebih Bunda PAUD-nya penerima pin emas Bunda PAUD 2023 lalu. Kami ingin memastikan penghargaan tersebut bukan hanya di atas kertas saja,” ujarnya.

Secara umum, ujarnya lagi, Aceh merupakan satu dari sembilan daerah di Indonesia yang sudah mempunyai Peraturan Gubernur (Pergub) tentang PAUD HI.

“Kami pun berharap Banda Aceh bisa menjadi salah satu pilot project penerapan PAUD HI mengingat progresnya yang bagus selama ini,” tuturnya.

Dian pun mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh untuk dapat melibatkan lebih banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Gugus Tugas PAUD HI.

“Termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) yang nantinya berkenaan dengan kebijakan penggunaan dana desa untuk penanganan stunting hingga pemberdayaan PAUD,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bunda PAUD Banda Aceh, Wardiati berharap kunjungan pejabat Kemenko PMK tersebut bukan kali terakhir.

“Kami sangat berharap kunjungan silaturahmi ini dapat terus berlanjut dalam rangka pembangunan dan pengembangan PAUD di Banda Aceh,” ucapnya.

Menurut istri Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh itu, sudah banyak program yang dijalankan guna menyukseskan program PAUD HI, PPDB, dan Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

“Terima kasih atas kehadiran Ibu (Dian) dan diskusi bersama. Semoga kendala yang masih ada dalam PAUD HI bisa kita selesaikan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong. Insha Allah, dengan dukungan segenap elemen bangsa, Generasi Emas 2045 bisa kita capai,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Wardiati turut didampingi oleh Ketua Pokja PAUD Yusriati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulaiman Bakri, dan pejabat terkait dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Sementara, Dian Vitasari hadir bersama Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim. (MC Banda Aceh)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 14:16 WIB
Gelar Teknologi Tepat Guna Dorong Tumbuhnya Inovasi dan Kreasi Masyarakat
  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 09:37 WIB
Percepat Pembangunan Sanitasi, Begini Target Pemkab Nagan Raya Aceh
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 21:00 WIB
Dinas Sosial Tingkatkan Keterampilan Kerja bagi Disabilitas di Aceh