Harga Cabai di Tingkat Petani Mulai Merangkak Naik, Ini Penyebabnya

: Seorang petani asal Desa Nampirejo, Kecamatan Tembarak Nasrofi (32) mengatakan, kenaikan harga cabai terjadi sejak satu pekan ini, karena hasil panen menurun akibat pengaruh cuaca.


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Senin, 8 Juli 2024 | 13:55 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 255


Temanggung, InfoPublik - Harga cabai merah jenis sret di tingkat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mulai merangkak naik dari harga Rp20.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Seorang petani asal Desa Nampirejo, Kecamatan Tembarak Nasrofi (32) mengatakan, kenaikan harga cabai terjadi sejak satu pekan ini, karena hasil panen menurun akibat pengaruh cuaca.

"Akibat pengaruh cuaca itu memicu munculnya hama penyakit seperti lalat buah dan patek, hampir 20 persen tanaman terserang hama penyakit itu. Buah cabainya itu ada bercak hitam dan jika dipetik sudah membusuk, daun tanaman juga menguning, karena terserang hama patek," katanya, Senin (8/7/2024)

Nasrofi menambah, jika sudah terserang hama penyakit itu mengakibatkan produktifitas tanaman tidak maksimal. Bahkan, hasil panennya menurun hingga 20 persen.

"Saya sudah lakukan pengobatan menggunakan obat-obatan pestisida maupun insektisida, Alhamdulillah berkurang, tetapi pengobatan itu harus dilakukan secara rutin agar tidak menyebar hama penyakitnya itu," imbuhnya.

Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Temanggung Sumarno menyebut, kenaikan harga cabai ini selain pengaruh cuaca juga, karena sebagian petani di kawasan persawahan baru mulai menanam cabai.

"Sudah selesai panen di beberapa daerah, dan kalau sekarang sedang terjadi untuk taman raya untuk cabai, khususnya di area persawahan," jelasnya di hari yang sama.

Ia mengatakan, untuk luas tanaman tahunan di Temanggung mencapai 9.500 hektare. Jumlah itu meliputi tanaman cabai keriting, rawit dan cabai besar. "Terluas itu cabai keriting dan cabai rawit, kemudian untuk cabai besar masih di angka 400 hektare," imbuhnya.

Meski terjadi penurunan produktifitas, Pemkab Temanggung menjamin ketersediaan cabai di pasaran. "Dengan luas tanam 9.500 hektare dan produktifitas mencapai 10 ton per hektarenya itu mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, bahkan bisa dikirim ke luar Temanggung," pungka Sumarmo. (Fir;Ekp)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Senin, 30 September 2024 | 21:05 WIB
PLN Ajak Siswa Peduli Bahaya Listrik Sejak Dini
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Sabtu, 28 September 2024 | 01:05 WIB
Masa Kampanye, Berikut Larangan Pemasangan Alat Peraga Kampanye
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Minggu, 29 September 2024 | 22:05 WIB
Grebeg Maulid, Peringati Kelahiran Nabi dengan Jaga Kerukunan Antarumat Beragama
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Minggu, 29 September 2024 | 22:20 WIB
DPUPR Temanggung Kebut Tiga Pengerjaan Proyek Jalan Raya
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Kamis, 26 September 2024 | 13:57 WIB
Bawaslu Temanggung Petakan Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Ini Temuannya
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Jumat, 20 September 2024 | 14:38 WIB
Upaya Temukan Kasus TB Aktif, 100 Lebih Warga Parakan Diskrining dengan X-Ray
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Rabu, 18 September 2024 | 22:11 WIB
KPU Temanggung Terima 5.224 Lembar Bilik Suara untuk Pilkada 2024
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Rabu, 18 September 2024 | 22:20 WIB
DPRD Temanggung Telah Bentuk Tujuh Fraksi, Segera Susun Alat Kelengkapan DPRD