Bupati Yakin Inovasi Pemkab Sidoarjo Terbitkan SK PPPK Digital Jadi Percontohan Nasional

:


Oleh MC KAB SIDOARJO, Jumat, 29 Maret 2024 | 09:44 WIB - Redaktur: Juli - 125


Sidoarjo, InfoPublik - Sentuhan teknologi dalam birokrasi membuat pekerjaan lebih cepat, efektif dan mudah, yang terbaru, Pemkab Sidoarjo membuat inovasi penerbitan SK Digital bagi tenaga ASN PPPK.

Melalui sistem SK digital tenaga PPPK yang dinyatakan lulus tidak lagi harus mengantre untuk menerima SK. Mereka bisa mengunduh (download) secara mandiri SK-nya masing-masing melalui aplikasi Simpeg.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kamis (28/3/2024) meluncurkan aplikasi SK PPPK digital bertepatan dengan kelulusan 105 tenaga PPPK formasi 2023.

Mereka yang dinyatakan lulus seleksi terdiri dari 57 tenaga guru dan 48 tenaga kesehatan. Tampak raut wajah bahagia mereka karena impiannya menjadi ASN PPPK tercapai.

Ratusan ASN PPPK dari guru dan Nakes tersebut secara simbolis menerima SK digital dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Mereka tidak lagi menerima petikan SK secara fisik seperti sebelumnya.

Pemkab Sidoarjo membuat inovasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian atau Simpeg. SK PPPK tersebut dapat diunduh dari akun aplikasi Simpeg masing-masing penerima. Penyerahan SK PPPK secara digital tersebut sekaligus menandai peluncuran aplikasi Simpeg.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyatakan, penyerahan petikan SK bagi ASN saat ini sudah dilakukan secara digital. Seperti penyerahan SK PPPK kali ini. Semuanya sudah paperless atau tanpa kertas. Mereka dapat mengunduh SK PPPKnya di masing-masing akun Simpegnya.

"Saya yakin Kabupaten Sidoarjo jadi prototipe dan contoh utama bagi kabupaten se-Indonesia yang mengarah pada digitalisasi pelayanan," ucapnya. 

Bupati Sidoarjo juga meminta para ASN PPPK untuk seutuhnya mengabdi kepada Kabupaten Sidoarjo. Amanah yang telah diemban harus dapat dilaksanakan dengan baik. Kemajuan pembangunan Kabupaten Sidoarjo harus dapat ditingkatkan bersama. 

"Saya ucapkan selamat, apa yang diterima hari ini harus disyukuri dan bukan hanya bersuka cita hari ini tapi hari ini awal pertama kalian menata niat untuk mengabdi kepada Kabupaten Sidoarjo seutuhnya," ucapnya 

Bupati juga meminta ASN profesional dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya profesional itu bukan hanya ahli, paham dan tahu tugasnya saja. Namun keprofesionalan itu juga dapat dilihat dari kontribusi aktif ASN dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.

"Pertanyaannya apakah profesionalisme itu hanya diukur dengan keahlian saja, grade yang tinggi, itu saja apa sudah cukup, jawabannya belum, maka diforum yang baik ini, baik yang menjadi guru baik yang menjadi Nakes saya sampaikan tiga tolak ukur untuk menjadi orang profesional seutuhnya," ucapnya. 

Dia mengatakan, untuk menjadi orang profesional seutuhnya juga harus berani keluar dari rutinitas sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Bukan berpaku pada tugas sehari-hari tanpa mencoba untuk berkembang sebagai seorang ASN.

Menurutnya seorang profesional harus dapat melihat situasi dan kondisi yang sekarang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo. "Orientasi bahwa kita ini terkungkung pada sebuah rutinitas itu adalah contoh bahwa profesionalitasnya kurang, kontribusi aktifnya kurang karena tidak bisa membaca situasi dan kondisi apa yang sedang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo," ujarnya. 

Selain itu, tolak ukur untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional adalah harus mempunyai impact atau dampak yang besar terhadap pembangunan. Dengan kata lain keberadaannya memiliki dampak perubahan yang besar terhadap pembangunan Kabupaten Sidoarjo di bidangnya masing-masing. 

"Pastikan bahwa keberadaan panjenengan punya impact yang berbeda, punya warna yang berbeda, punya aura yang berbeda dan bisa menggerakkan sekelilingnya lebih bersemangat membangun Sidoarjo," pesannya. 

ASN juga diminta berani membuat inovasi. Menurutnya inovasi wajib dibuat sebagai bentuk pengabdian dalam melayani masyarakat. Dikatakannya seseorang dikenang dengan karyanya. Oleh karenanya seluruh ASN yang ada dapat mempersembahkan karyanya yang bagus bagi pembangunan Kabupaten Sidoarjo. 

"Seluruh P3K yang hadir usahakan punya tinggalan, punya warisan, punya legacy yang dapat dinikmati semua orang dan sejarah akan mencatat bahwa panjenengan adalah orang yang membuat legacy itu walaupun skupnya adalah sekolah, jangan sampai sampen tidak dicatat oleh murid sampean bahwa saya dulu besar karena dicetak oleh guru yang namanya Wahyuni, misalnya," ujarnya. 

Sementara itu Rosa Kartika Sari salah satu Nakes penerima SK PPPK merasa bersyukur diterima sebagai ASN PPPK. Perasaan senang dan bahagia tidak bisa diungkapkannya. Menurutnya diterimanya sebagai ASN PPPK merupakan rezeki yang tidak bisa dibayangkannya. 

"Coba beberapa kali ikut tes akhirnya tahun lalu keterima, ini rezeki yang tidak bisa saya bayangkan," ungkapnya. 

Oleh karenanya Rosa berjanji akan memberikan pengabdian terbaiknya kepada Kabupaten Sidoarjo. Tanggung jawab sebagai seorang ASN akan dijalankan sebaik mungkin. Pesan yang disampaikan Bupati Sidoarjo akan dilaksanakan dengan penuh amanah. 

"Apa yang disampaikan pak bupati tadi seperti harus berani berinovasi akan siap kita laksanakan, kalau sayakan di bidang kesehatan, berarti harus dapat berinovasi bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya. (Git/Ir)