Wabup SBD Buka Kegiatan Review Kinerja Tahunan Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2023

: Kegiatan review kinerja tahunan pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Kabupaten SBD di Hotel Anggrek Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi NTT, Senin (25/3/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Selasa, 26 Maret 2024 | 10:19 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 148


Tambolaka, InfoPublik – Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Marten Christian Taka, membuka kegiatan review kinerja tahunan pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Kabupaten SBD di Hotel Anggrek Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/3/2024).

Dalam penyampaian kata sambutannya, Marten mengaku bersyukur karena masih dapat bersama-sama mengikuti kegiatan review kinerja tahunan (aksi 8) pada pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2023 tingkat Kabupaten SBD.

Marten menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jika kondisi tersebut tidak diatasi secara cepat, tepat, dan serius, kata Marten, hal itu akan berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia di masa mendatang, khususnya kualitas sumber daya manusia di Kabupaten SBD.

Ia pun menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program filter nasional yang harus didukung bersama-sama. Bahkan Presiden telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“Yang mana, implementasi dari Perpres tersebut adalah telah disusunkannya Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Ran-Pasti) sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat, daerah hingga level desa dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting,” tutur Marten.

Lebih lanjut, Marten juga menjelaskan tentang prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan hasil survei kesehatan tahun 2023 adalah 21,5 persen. Sedangkan prevalensi stunting di provinsi NTT sebesar 37,9 persen.

Hasil penimbangan serentak pada bulan Februari 2024 prevalensi stunting di Kabupaten SBD sebesar 32, 37 persen, sedangkan target nasional sampai tahun 2024 menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen, untuk tingkat provinsi NTT sebesar 10 persen.

"Dan target kita Kabupaten SBD sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah tahun 2005 adalah sebesar 20 persen. Sebuah angka capaian yang cukup besar, namun sangat realistis jika secara konvergen dan terintegritas baik oleh elemen pemerintah Kabupaten SBD maupun stakeholder terkait," papar Marten.

Ia juga menjelaskan bahwa delapan aksi konvergensi merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting di daerah yang harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan.

"Kabupaten SBD telah melaksanakan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2023, mulai dari aksi 1 analisis situasi, hingga aksi delapan review kinerja tahunan yang kita laksanakan hari ini," ujar Marten.

Review kinerja tahunan aksi integrasi stunting adalah penilaian yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten SBD terhadap kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting selama satu tahun terakhir.

"Masalah stunting merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu saya mengajak seluruh perangkat daerah serta hadirin yang hadir hari ini untuk berperan serta dalam penanggulangan masalah gizi, terutama stunting ini," ujar Marten lagi.

Ia pun mengimbau agar semua ibu balita senantiasa membawa anaknya ke posyandu dan memanfaatkan semua fasilitas yang ada di posyandu agar tumbuh kembang balita berjalan normal.

"Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Akhirnya dengan memohon izin kepada Tuhan yang maha kuasa dan atas restu kita semua, kegiatan review kinerja tahunan pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Kabupaten SBD, secara resmi saya nyatakan dibuka”, tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto) 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA BANDA ACEH
  • Senin, 29 April 2024 | 14:16 WIB
Prevalensi Stunting di Kota Banda Aceh Turun 3,4%, Ini Kuncinya
  • Oleh Isma
  • Kamis, 25 April 2024 | 22:16 WIB
Dokter Kandungan Jadi Ujung Tombak Penanganan Stunting
  • Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA
  • Kamis, 25 April 2024 | 10:14 WIB
Bupati Sumba Barat Daya Hadiri Panen Raya Padi di Desa Umbu Wango
  • Oleh MC KAB BANJAR
  • Selasa, 23 April 2024 | 15:25 WIB
Nurgita Tiyas Ajak Semua Pihak Komitmen Turunkan Angka Stunting
  • Oleh MC KAB BANJAR
  • Selasa, 23 April 2024 | 15:22 WIB
Serius Atasi Stunting, Camat Diminta Kawal Kegiatan Posyandu