Tanggap Darurat Gempa, Kepala BNPB Minta Penanganan Fokus Penuhi Kebutuhan Dasar

: Rapat koordinasi percepatan penanganan gempa Bawean digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik .


Oleh MC KAB GRESIK, Senin, 25 Maret 2024 | 17:39 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 157


Gresik, InfoPublik - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari, mulai 22 Maret hingga 11 April 2024 di Pulau Bawean. Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto berpesan agar penanganan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

Rapat koordinasi percepatan penanganan gempa Bawean digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik yang dihadiri oleh PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, pimpinan daerah kab/kota yang terdampak gempa Bawean, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.

Suharyanto menyatakan tanggap bencana akan difokuskan di Pulau Bawean karena sulitnya transportasi ke lokasi terdampak. Pengiriman bahan dasar logistik berupa makanan pokok, pakaian dan sanitasi menjadi prioritas awal. Kemudian baru masuk pada tahap pendataan dan penggantian kerugian infrastuktur yang rusak akibat gempa.

“Saya mohon agar kebutuhan dasar didahulukan, ini termasuk kebutuhan normatif, mungkin ada kebutuhan spesifik seperti pakaian wanita dan makanan bayi. Karena sifatnya pendahuluan, kalau kurang bisa diajukan,” jelas Letjen TNI Suharyanto, Senin (25/3/2024)

Ia berpesan, koordinasi harus terus dilakukan dan terkait kebutuhan bisa didata secara berkelanjutan sampai status tanggap darurat selesai dan tidak ada gempa susulan.

Sebelumnya Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani juga mengajak para Kades se-Bawean untuk membuat Tim Kedaruratan di desa, agar komunikasi terkait koordinasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat bisa jelas.

“Hari ini ada kapal yang mengangkut bantuan berangkat dari Pelabuhan Perak. Sampai saat ini juga semua terpantau aman dan terkendali baik terkait koordinasi, logistik, personel, rescue, dan sistem tanggap darurat juga teraktivasi dengan baik dan mudah sehingga tidak ada masalah,” tambahnya.

Bupati Yani hari ini juga memberangkatkan bantuan dari Kementerian Sosial RI berupa bahan pokok, kebutuhan dasar sehari-hari dan dapur lapangan TNI AD beserta tim tagana Dinas Sosial Kabupaten Gresik.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa terlaksana dengan baik, kita doakan masyarakat Bawean terus dijaga dan terselamatkan, yang paling penting trauma healing tidak ada rasa kekhawatiran lagi bagi warga Bawean,” tuturnya, pada pemberangkatan tim dan bantuan di Halaman Kantor Pemkab Gresik.

Adapun total jumlah pengungsi yang terdapat di Kabupaten Gresik yang berhasil didata oleh BPBD Provinsi Jawa Timur hingga Minggu 24 Maret 2024 pukul 12.00 WIB yaitu pengungsi anak sebanyak 6.277 jiwa, dewasa sebanyak 8.833 jiwa dan pengungsi lansia sebanyak 2.534 jiwa.

Sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma karena masih ada gempa susulan, dan adanya isu tsunami dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (sin/Edited by Diskominfo Kab. Gresik)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB GRESIK
  • Senin, 25 Maret 2024 | 10:54 WIB
BNPB Pastikan Penanganan Darurat Pascagempa di Bawean Berjalan Baik
  • Oleh MC KAB BANJAR
  • Sabtu, 23 Maret 2024 | 08:28 WIB
Gempa Tuban Getaran Terasa hingga Kabupaten Banjar
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 23 Maret 2024 | 14:57 WIB
BMKG: Gempa Bawean Dangkal karena Pergeseran Sesar Laut Jawa
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:09 WIB
BPBD Jatim Catat Terjadi 16 Kali Gempa Susulan di Tuban