:
Oleh MC PROV JAMBI, Jumat, 22 Maret 2024 | 01:09 WIB - Redaktur: Juli - 83
Jambi, InfoPublik - Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Pondok Pesantren As'ad Kota Jambi menyelenggarakan Forum Diskusi Publik.
Forum dengan tema “Menumbuhkan Sikap Empati dan Kepedulian Terhadap Sesama dalam Era Teknologi Informasi" itu digelar di Aula Tribun Pondok Pesantren As'ad, Jalan KH. Abdul Qadir Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Kamis (21/3/2024).
Bambang Dwi Anggono dari Ditjen IKP Kemkominfo menyampaikan, pelaksanaan forum publik bertujuan agar generasi milenial dan generasi Z bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
"Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dibagian Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIPIP) dengan berbagai lembaga di pusat memiliki perhatian yang sangat besar dibeberapa aspek kehidupan dimasyarakat, terutama membangun karakter generasi muda yang mengerti dan paham Pancasila, yang dibangun di seluruh secara global di tanah air Indonesia," ujarnya.
Lanjut dia, apalagi saat ini dipengaruhi dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat. "Jadi, anak-anak bangsa generasi melenial jangan mau tinggal, mereka harus dibina dari sekarang, harus berkembang dan akan menjadi andalan kita pada tahun Emas 2045, yang akan memegang pucuk pimpinan bangsa ini," ucap Bambang Dwi Anggono.
Forum Dialog ini menjadi salah satu metode komunikasi berbasis edukasi untuk memberikan pemahaman terhadap generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dalam NKRI.
"Generasi muda saat ini harus mengerti dan paham akan pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.
Bambang Dwi Anggono, menjelaskan, perkembangan Teknologi Informasi menjadi kesempatan bagi generasi milenial dan juga menjadi tantangan bagi generasi muda dengan idiologi dan pemahaman yang datang dari luar, yang dikhawatirkan anak mengganggu keberlangsungan kehidupan yang damai dan bergeser dari Pancasila. "Untuk itu kami berkerja sama dengan berbagai pihak dan pemerintah daerah, ponpes dan berbagai komunitas agar bersama sama menjaga agar karakter Pancasila terjaga dengan baik, tidak akan tergeser dengan kemajuan zaman," jelasnya.
Materi yang dibahas dalam diskusi publik ini di antaranya pentingnya sosialisasi Pancasila di ruang publik, strategi dan metode sosialisasi Pancasila yang efektif, peran serta berbagai pihak dalam sosialisasi Pancasila. Agar menghasilkan beberapa rekomendasi, antara lain: Perlu adanya strategi dan metode sosialisasi Pancasila yang lebih efektif dan kreatif, Perlu adanya peran serta berbagai pihak dalam sosialisasi Pancasila, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi serta Perlu adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam sosialisasi Pancasila.
“Kerja sama dengan ponpes As'ad merupakan pengaruh yang cukup kuat, karena kita mengetahui ponpes As'ad merupakan ponpes tertua di Provinsi Jambi, tentu pengaruhnya cukup besar bagi masyarakat dan santrinya cukup banyak,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren As'ad H. Abdul Qadir Jailani menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan di ponpes As'ad. "Terima kasih kami ucapkan kepada Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah sudi memberikan pemahaman terhadap santriwan dan santriwati yang berada disini, semoga kerja sama ini menghasilkan pikiran yang sama untuk kemajuan generasi milenial ke depannya lebih baik," ungkapnya.
Setelah pembukaan, acara kemudian dilanjutkan dengan Diskusi publik dengan pembicara Dr. Irine Camelin Sinaga, AP, M.PD, Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Dr. Ayub Mursalin, MA, Wakil Rektor bidang akademik dan kelembagaan UIN Sultan Thaha Sayfuddin Jambi dan Rahma Yuniarsih Konten Kreator.
(Diskominfo Provinsi Jambi/Sapra Wintani/Foto: Harun Al Rasyid/Video: Patra)