- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Sabtu, 23 November 2024 | 21:03 WIB
: Pj. Sekda Banda Aceh turun langsung ke lokasi jualan makanan takjil di Jalan Tgk Pulo di Baroh, Kampung Baru, untuk Kegiatan pengujian sampel. (Foto: istimewa)
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Sabtu, 16 Maret 2024 | 06:39 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 163
Banda Aceh, InfoPublik - Para pemburu makanan takjil di Banda Aceh dapat bernapas lega karena hasil uji sampel yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menunjukkan bahwa tak ada bahan berbahaya yang ditemukan dalam berbagai jajanan buka puasa yang beredar di kota tersebut.
Sebelumnya, Kamis (14/3/2024), Pj Sekda Banda Aceh Wahyudi turun langsung ke lokasi jualan makanan takjil di Jalan Tgk Pulo di Baroh, Kampung Baru, bersama Kepala BBPOM Yudi Noviandi dan jajaran. Kegiatan pengujian sampel itu juga diikuti oleh perwakilan dari Ombudsman Aceh dan Kadinkes Banda Aceh Lukman.
Tujuan dari pengambilan sampel tersebut adalah untuk memastikan bahwa makanan takjil yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya seperti zat pengawet, pewarna, atau bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Hasil dari pengujian terhadap 23 sampel makanan takjil menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang mengandung zat berbahaya. Sampel yang diuji meliputi berbagai jenis makanan dan minuman seperti mie, bakso, olahan tahu, olahan ikan, dan minuman berwarna mencolok.
Salah satu zat yang menjadi perhatian utama dalam pengujian adalah boraks, yakni bahan kimia yang sering digunakan sebagai zat pengawet untuk memberikan efek lebih renyah dan memperpanjang masa simpan makanan.
Pengujian tidak hanya dilakukan di satu lokasi, tapi juga tersebar di tiga lokasi yang berbeda di Banda Aceh, yakni Lampineung, Darussalam, dan Kampung Baru. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengujian baham mewakili kondisi keseluruhan kota.
Selama bulan Ramadan, BBPOM juga menjalankan pengujian di seluruh wilayah Aceh guna memastikan seluruh makanan takjil yang beredar aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Sekdako Wahyudi mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih makanan, khususnya makanan takjil yang banyak dijual di berbagai lokasi di Banda Aceh. Ia menekankan pentingnya memilih makanan yang higienis, alami, bergizi, dan bebas dari zat-zat berbahaya.
Kepada konsumen dan para pedagang, Wahyudi menekankan pentingnya menjajakan takjil yang berkualitas dan aman bagi kesehatan. Ia menyampaikan kepuasannya atas kesadaran para pedagang dalam menjaga kualitas makanan yang dijual.
"Alhamdulillah, kesadaran dari para pedagang kita sangat bagus demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kita," ujar Wahyudi. (Mc Aceh)