Plt Dirut BPOLBF: Pemasangan Gelang Berteknologi GPS pada Wisatawan Baru Sebatas Ide

: Sekda Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo (ketiga dari kanan) bersama Plt. Dirut BPOLBF, dan stakeholder lainnya saat meluncurkan Tourism Information Center di Labuan Bajo, Jumat (8/3/2024). (Foto Frumentius)


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 9 Maret 2024 | 16:05 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 211


Labuan Bajo, InfoPublik - Salah satu gagasan baru yang disampaikan oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores adalah pemasangan gelang yang dilengkapi teknologi GPS (Global Posistion System) pada semua wisatawan, khususnya wisatawan yang hendak menikmati wisata bahari di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Tujuan dari pemasangan gelang itu adalah untuk memudahkan pengawasan setiap wisatawan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat ditanya tentang kabar rencana pemasangan gelang tersebut, Pelaksana Tugas Direktur BPOLBF Fransiskus Teguh mengatakan bahwa rencana itu masih sebatas ide atau gagasan.

"Sebetulnya konsen kita lebih fokus untuk mengatur dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang tidak diinginkan wisatawan," ungkap Fransiskus di Labuan Bajo, Jumat (8/3/2024).

Menurut Fransiskus, memang ada baiknya jika wisatawan diberi gelang yang dilengkapi GPS. Dengan demikian, kalau terjadi apa-apa terhadap mereka, hal itu bisa diketahui dan bisa dimonitor.

Fransiskus menjelaskan bahwa pengenaan gelang yang dilengkapi GPS pada wisatawan sudah diterapkan di negara-negara maju. Kalau ide tersebut diterapkan di Labuan Bajo, kata dia, hal itu harus dibahas dan dibicarakan secara kolaboratif.

"Karena ini menyangkut tata kelola agar reputasi Labuan Bajo bisa dipercaya, sehingga image wisatawan ternyata Labuan Bajo lebih nyaman bagi wisatawan, dan ke depannya nanti wisatawan akan datang kembali. Dan ini sebenarnya tujuannya," papar Fransiskus.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo Hendrikus Rani Siga. Menurutnya, gagasan pengenaan gelang pada wisatawan itu harus dibicarakan secara matang karena menyangkut tata kelola pariwisata.

"Ide ini sangat baik. Meski demikian, perlu dibahas lagi, sebab ada hitung- hitungannya, bukan murah meriah," tuturnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo menjelaskan bahwa untuk membuat tata kelola pariwisata Labuan Bajo, pihaknya berencana akan mengundang berbagai stakeholder, seperti Dirut BPOLBF, Kepala BTNK, Kepala Bandara Komodo, dan Kepala KSOP Pelabuhan Labuan Bajo.

"Sebab, menata kelola pariwisata membutuhkan pembahasan dan kerja sama secara kolaboratif," ujarnya. (Frumentius/Tildis MC Manggarai Barat)

 

Berita Terkait Lainnya