- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:35 WIB
: Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh bersama jajarannya melakukan koordinasi dengan Kapolres Manggarai Barat. (Foto: istimewa/BPOLBF)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 5 Maret 2024 | 15:37 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 228
Labuan Bajo, InfoPublik - Guna memastikan jaminan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melaksanakan audensi dengan Kapolres Manggarai Barat, Senin (4/3/2024).
Pertemuan yang dilangsungkan di Mapolres Manggarai Barat itu diisi dengan pembahasan beberapa agenda terkait sinergitas bersama untuk aktivasi Tourism Information Center (TIC), yang akan diperkenalkan BPOLBF dalam waktu dekat. Pertemuan tersebut juga digunakan untuk membahas rencana pembentukan Command Center di Labuan Bajo.
Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apreasiasinya atas dedikasi dan komitmen Polres Manggarai Barat yang selama ini selalu berupaya untuk mengawal, menjamin, dan memastikan Labuan Bajo selalu aman, sehingga pengunjung mempunyai preferensi yang baik untuk datang lagi ke Labuan Bajo.
"Kami sangat berharap sinergi ini dapat terus berjalan dalam berbagai kolaborasi yang akan dijalankan ke depannya," tutur Frans melalui pernyataan tertulis yang dikirim oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF, Sisilia Jemana.
Frans juga menyampaikan harapannya agar TIC dan Command Center dapat dipadukan dan diintegrasikan kembali sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih prima kepada wisatawan serta juga masyarakat di DPSP Labuan Bajo.
"Beberapa waktu yang lalu kita sama-sama merintis aktivasi TIC dan Command Center. Harapannya, Polres bisa memadukan kembali program ini dengan memberikan masukan-masukan yang dibutuhkan, mengingat Command Center adalah hal yang sangat terikat dengan keamanan dan upaya penanganannya pun tetap dari Polres," papar Frans.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Manggarai Barat AKBP Ari Samoko dalam kesempatan tersebut juga memberi beberapa masukan tentang upaya atau cara memonitor keamanan dan keselamatan wisatawan di Labuan Bajo, baik di darat maupun perairan.
Menurut AKBP Ari Samoko, Labuan Bajo memiliki dua kawasan, yakni kawasan darat dan perairan. Ia menyebut "pekerjaan rumah" atau PR yang harus dituntaskan saat ini adalah bagaimana memonitor sisi keamanan di kawasan darat, misalnya terkait kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas.
Dengan maraknya kasus kriminalitas saat ini, kata AKBP Ari Samoko, penyediaan instrumen pendukung seperti keberadaan CCTV di titik-titik area publik sangat diperlukan. Sistem pemantauan yang sama, kata dia, juga sedang diterapkan di kawasan perairan.
"Saya pikir ini perlu kita konsepkan bersama, bagaimana membangun sistem secara digital dan sekaligus memperkuat pemantauan lapangan. Sehingga monitoring terhadap pergerakan wisatawan, terutama di kawasan perairan, dapat kita pantau melalui Command Center," tutur AKBP Ari Samoko.
Tercatat, jumlah pengunjung yang datang dan pergi di Labuan Bajo mencapai 800,074 pergerakan. Dengan angka tersebut, jumlah pengunjung di Labuan Bajo mencapai 408,151 orang. Untuk tahun 2024, angkanya ditargetkan terus mengalami peningkatan hingga 1 juta kunjungan. Untuk itu, penguatan faktor keamanan pegunjung di Labuan Bajo perlu mendapat perhatian serius.
Aktivasi Command Center sendiri merupakan upaya mitigasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan. Sedangkan BPOLBF berkolaborasi dengan berbagai instansi di level pemerintah dan swasta, mulai dari Polres, Basarnas, KSOP, BTNK, BPBD, hingga berbagai asosiasi pariwisata untuk mengantisipasi hal-hal yang merugikan wisatawan.
Perlu diketahui, pada 2023 lalu, jelang penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN, BPOLBF telah menginisiasi pembentukan Pos Terpadu yang ke depannya bisa dimanfaatkan sebagai Command Center. Dengan demikian, sekarang tinggal menentukan lokasi strategisnya agar penanganan kecelakaan wisatawan dapat lebih cepat ditangani. (Frumentius/MC Manggarai Barat)