:
Oleh MC KOTA BANJARBARU, Sabtu, 24 Februari 2024 | 02:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 134
Banjarbaru, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan seluruh Camat dan Lurah Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat (23/2/2024)
Rakor itu bertujuan membahas program pembangunan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga membahas upaya menangani penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berkaitan dengan program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin berharap, pada 2024 sudah melaksanakan MPP Digital. Jadi, lakukan sosialisasi terhadap masyarakat secara masif supaya memahami pelayanan publik yang diberikan melalui MPP Digital. Pasalnya, masyarakat tidak perlu datang ke MPP Digital, karena melalui gawainya bisa mendapatkan pelayanan publik yang diperlukan.
“Jadi dimanapun berada, kapanpun waktunya, masyarakat bisa mengakses pelayanan di Kota Banjarbaru. Tidak perlu lagi datang ke mal pelayanan publik, cukup di rumah, buka handphone, dan bisa mengakses pelayanan-pelayanan yang ada di Mal Pelayanan Publik,” ujar Aditya.
Esensinya, pembangunan pelayanan publik prima adalah yang menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
"Menyelesaikan permasalahan-permasalahan sehingga semua bisa selesai. Ketika ada masalah, selesaikan, reda, lalu kita bisa mengerjakan PR-PR yang lain lagi.
Kemudian yang berkaitan dengan penanganan DBD, Aditya juga memastikan, Peninjauan Pencegahan dan Pengendalian DBD melalui Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik (GERTAK BAPUPUTIK) DBD di SDN 3 Cempaka Kota Banjarbaru berjalan. Dikarenakan, hampir 260 kasus demam berdarah di Kota Banjarbaru. Dan ada satu anak umur 3 tahun yang meninggal walaupun sebenarnya ada penyerta penyakit lainnya.
“Nah ini menjadi sorotan, menjadi perhatian semua, agar GERTAK BAPUPUTIK tidak hanya seremonial saja. Jadi ulun minta camat, lurah menjadwalkan untuk gotong royong, kita membersihkan sampah, membersihkan botol, ember, kaleng yang ada di lingkungan yang memungkinkan menjadi genaman air. Walaupun sedikit, tetapi memungkinkan menjadi sarang nyamuk,” kata Aditya. (Adi/MedCenBJB)