Pawai Budaya Meriahkan Hari Jadi ke-447 Kota Takengon

Takengon, InfoPublik – Rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-447 Kota Takengon semakin meriah dengan diselenggarakannya Pawai Budaya, Senin (19/2/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh TK/sederajat, SD/sederajat, SMP/sederajat, hingga SMA/sederajat di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.

Penjabat Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan bersama Pj. Ketua PKK Aceh Tengah, Novita Mirzuan, turut menyaksikan langsung Pawai Budaya ini di Halaman Setdakab Aceh Tengah.

Acara juga dihadiri oleh unsur Pimpinan Daerah Kabupaten Aceh Tengah beserta istri, para kepala perangkat daerah Kabupaten Aceh, dan ribuan masyarakat Aceh Tengah yang antusias.

Pawai Budaya ini mengusung konsep keberagaman etnis suku bangsa di Indonesia, dengan peserta memakai pakaian adat dari berbagai suku bangsa, seperti Baju Kerawang Gayo, baju adat Aceh, Batak, Minang, Jawa, Sunda, Dayak, hingga pakaian adat etnis Cina.

Setelah acara selesai, Mirzuan menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan Pawai Budaya ini.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pawai Budaya ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga upaya nyata untuk menjaga dan melestarikan identitas budaya dari masyarakat Gayo,” ucap Mirzuan.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Gayo. Melibatkan peserta dari kalangan anak-anak, pawai budaya memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya para leluhur.

“Kita melibatkan anak-anak sebagai peserta pawai budaya ini, yang secara tidak langsung dapat menjadi wadah untuk mengenalkan budaya yang kita miliki kepada generasi muda saat ini,” tambahnya.

Mirzuan juga menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus diadakan di masa mendatang dalam event-event tertentu, karena mampu mengekspos kekayaan budaya serta memupuk rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal. (Fasya Harsa/MC Aceh Tengah)