Dinas P3AP2KB Gelar Kegiatan Pendidikan Politik bagi Perempuan Kapanewon Berbah 2024

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 7 Februari 2024 | 15:30 WIB - Redaktur: Tobari - 77


Sleman, InfoPublik - Dinas Pemberdayaan Perempuan  dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman  (DP3AP3KB)  menyelenggarakan Pendidikan Politik bagi Perempuan warga Kapanewon Berbah melalui Pokir anggota DPRD Sleman, Rahayu Widi Nuryani selama 3 hari dari Senin (5/1/2024) - Rabu (7/2/2024) berlangsung di Ngentak Mejing, Jogotirto, Berbah, dan Sleman.

Rahayu Widi Nuryani  menyampaikan bahwa pendidikan bagi perempuan menjadi penting supaya perempuan tahu politik tidak harus menjadi politisi tetapi bisa atau kedudukan dan fungsi perempuan dalam politik.

“Bagaimana perempuan bisa ikut serta berperan serta dalam mengambil keputusan dan berperan pada pembangunan. Bagaimana perempuan bisa menyuarakan isu terkait keperempuan kebutuh serta keinginannya sebagaii perempuan,” ujar Rahayu.

Menurutnya, dalam legislatif di Kabupaten Sleman selalu tidak bisa memenuhi kuota perempuan sehingga kesulitan untuk menyuarakan  keinginannya perempuan. "Sehingga penyuaraan kebutuhan perempuan jadi tidak maksimal," kata Rahayu.

Kepala Dinas P3AP2KB Wildan Solichin, menyampaikan bahwa pendidikan politik bagi perempuan sangat diperlukan untuk memberikan gambaran dan pemahaman kepada kaum perempuan tentang dunia politik.

“Dunia politik adalah arena untuk memperjuangkan berbagai issue termasuk issue yang berkaitan dengan kepentingan perempuan. Oleh karenanya, perempuan mesti paham tentang apa yang harus diperjuangkan, bagaimana itu diperjuangkan, dan dimana mereka hrs berjuangnya,” ujar Wildan.

Wildan menuturkan, ada dua institusi yang menentukan lahirnya kebijakan, yaitu eksekutif dan legislatif. Untuk terlibat di ranah eksekutif ditempuh melalui seleksi, sedangkan untuk terlibat di ranah legislatif ditempuh dengan eleksi (pemilihan).

"Dengan memahami politik, diharapkan perempuan tidak lagi duduk manis sebagai penonton tapi terlibat aktif dalam menentukan kebijakan yang berkeadilan dan berkesetaraan gender,” jelas Wildan. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)