:
Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 6 Februari 2024 | 10:02 WIB - Redaktur: Tobari - 61
Sleman, InfoPublik - Kapanewon Berbah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) usulan Tahun 2025, Senin (5/2/2024) di Pendopo Kepanjen Kapanewon Berbah, Sleman. Musrenbang ini mengambil tema Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing untuk Kesejahteraan yang Merata.
Panewu Anom Kapanewon Berbah, Noor Bramantyo menyampaikan bahwa pengurangan angka kemiskinan dan penanganan stunting berjalan baik namun akan terus berusaha menurunkan lagi angka kemiskinan dan stunting.
Untuk pembangunan baik fisik dan non fisik juga sudah dilakukan di berbagai bidang.“Untuk pembangunan fisik seperti talut, irigasi jalan, dan lain-lain. Untuk pembangunan non fisik berupa pelatihan dari berbagai dinas, peningkatan kapasitas kelembagaan,” terangnya.
"Semoga musrenbang usulan 2025 berjalan lancar bisa menghasilkan usulan yang maksimal dan bermanfaat buat semuanya,” imbuh Noor.
Anggota DPR kabupaten Sleman fraksi PDIP Budi Sanyata menyampaikan bahwa sebagai anggota dewan mempunyai satu alat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pokok pikiran (pokir) . Namun sebaiknya pengajuan harus sesuai dengan aspirasi masyarakat menjadikan pembangunan yang berkesinambunga.
"Yang tidak kalah penting adalah mengurangi indek kesenjangan ekonomi antara miskin dan kaya," kata Budi .
Budi juga menyoroti meningkatnya permasalahan sosial di masyarakat, seperti kasus bunuh diri, pernikahan usia dini, peredaran obat terlarang dan alcohol yang dapat menjadi ancaman kehidupan generasi muda.
Penguatan ketahanan keluarga menjadi hal penting untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat terutama anak usia muda.
Sedangkan M Agus Mas'udi, anggota DPRD Sleman dari Fraksi PKS menyampaikan bahwa masih adanya masyarakat yang belum menempati rumah yang layak untuk ditempati.
Maka harus ada data sesuai di lapangan agar bisa diajukan program Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH). Sebaiknya ada perbaruan pendataan secara berkala untuk data yang tepat bagi penerima bantuan sehingga tidak terjadi konflik di masyarakat.
Agus juga menyikapi tentang adanya penutupan TPA Piyungan yang memberi dampak persoalan penyelesaian sampah di kabupaten Sleman.
“Masalah sampah adalah masalah besar namun peran upaya pemerintah masih belum maksimal dalam upaya pengurangan masalah sampah. Pengelolaan sampah mandiri dari sumbernya yaitu rumah tangga menjadi hal penting. Sosialisasi ke berbagai kalangan semakin digencarkan terutama pelaku usaha UMKM yang harus diajak untuk menjadikan UMKM yang peduli lingkungan," jelas Agus.
Perencana Ahli Muda sub koordinator kelompok substansi data dan perencanaan daerah kabupaten Sleman Nandri Widiatmoko, menyampaikan data jumlah penduduk Kapanewon Berbah ada 56.931 warga. Sementara itu, jumlah keluarga miskin ada 19.300.
Dari data tersebut ternyata masih banyak keluarga miskin yang ada di kapanewon Berbah.
Untuk mengurangi angka keluarga miskin sebaiknya pengajuan usulan perencanaan pembangunan baik fisik dan non fisik difokuskan untuk usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berdampak penurunan angka kemiskinan. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)