- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 18 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Bedah Buku "Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta", Dispersip Kalsel Gandeng Wir HS Budang-Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 30 Januari 2024 | 07:24 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 79
Banjarmasin, InfoPublik - Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat Banua, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) mengadakan Bedah Buku “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” bersama Wiranto Hadisucipto atau Wir HS Budang pada Kamis (25/1/2024).
Kegiatan inipun diapresiasi oleh pegiat literasi Banua, baik yang mengikuti langsung di Aula Dispersip Provinsi Kalsel maupun secara luring melalui kanal resmi YouTube Dispersip Provinsi Kalsel.
Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan pihaknya untuk mewadahi penulis lokal untuk promosi dan membedah bukunya kepada para pegiat literasi Banua.
“Ini salah satu contoh perhatian kami kepada penulis lokal, kami memfasilitasi tempat bagi mereka untuk membedah buku karya mereka,” kata Nurliani, Banjarmasin, Senin (29/1/2024).
Nurliani juga mengaku sampai saat ini sudah banyak penulis lokal yang mereka fasilitasi untuk membedah bukunya seperti Randu Alamsyah dan penulis lokal lainnya.
“Semoga dengan adanya kegiatan bedah buku ini karya-karya penulis lokal bisa dikenal secara nasional,” tuturnya.
Sementara itu, Wiranto Hadisucipto mengatakan, bahwa buku “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” ini menceritakan sekolompok mahasiswa yang sudah bosan dengan petualangan yang kurang menantang, dan mencoba untuk berpetualang ke Meratus untuk pertama kalinya.
“Untuk karakternya merupakan murni fiksi, namun untuk latar tempatnya saya murni mengangkat pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” katanya.
Lebih jauh, ia menambahkan untuk menyelesaikan buku tersebut dirinya mengabiskan waktu kurang lebih satu tahun.
Dia juga mengaku tidak melakukan survey khusus, karena dirinya merupakan warga asli yang lahir di sekitar pegunungan Meratus.
“Saya tidak melakukan survey, karena saya berasal dari sana, sehingga saya sedikit lebih tahu tentang kondisi geografis, alam, dan kehidupan masyarakat disana. Dan itu bisa memudahkan saya menuangkannya ke dalam cerita buku saya,” jelasnya.
Ia juga berharap buku karyanya ini dapat mengenalkan keindahan Meratus kepada khalayak dunia.
“Ini merupakan impian saya, apa yang saya hasilkan dari sebuah buku diharapkan dapat dijadikan sebuah film, dan dapat mengenalkan keindahan Meratus kepada dunia,”tambahnya. (MC Kalsel/Jml/YIN/eyv)